KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) masih bertada di zona merah. Hingga akhir perdagangan sesi I, Rabu (15/5), IHSG tergerus 2,98% secara year to date dan turun 7,64% dari posisi setelah pemilu, 18 April lalu. Jika tidak memasukkan faktor transaksi merger PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), asing mencatat net sell Rp 4,9 triliun sejak pemilu. Hal tersebut menjadikan IHSG sebagai indeks dengan performa terburuk ketiga jika dibandingkan dengan Asian Peers. Analis Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan, indeks yang melemah memang kerap terjadi lantaran, pasar saham negara berkembang lebih rentan terhadap tekanan perlambatan ekonomi.
Tenang, IHSG masih berpotensi naik sampai akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) masih bertada di zona merah. Hingga akhir perdagangan sesi I, Rabu (15/5), IHSG tergerus 2,98% secara year to date dan turun 7,64% dari posisi setelah pemilu, 18 April lalu. Jika tidak memasukkan faktor transaksi merger PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), asing mencatat net sell Rp 4,9 triliun sejak pemilu. Hal tersebut menjadikan IHSG sebagai indeks dengan performa terburuk ketiga jika dibandingkan dengan Asian Peers. Analis Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan, indeks yang melemah memang kerap terjadi lantaran, pasar saham negara berkembang lebih rentan terhadap tekanan perlambatan ekonomi.