Tenangkan Pasar, AS Umumkan Langkah Membendung Kebangkrutan SVB



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya mengumumkan tindakan untuk menopang Silicon Valley Bank (SVB) dari kebangkrutan. Minggu (12/3), pejabat AS mengungkapkan, nasabah Silicon Valley Bank pun akan memiliki akses ke simpanan mereka mulai Senin (13/3).

Dewan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan Federal Reserve, dalam konsultasi dengan Presiden Joe Biden, menyetujui resolusi SVB FDIC, menurut pernyataan bersama dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Ketua Fed Jerome Powell dan Ketua FDIC Martin Gruenberg pada Minggu malam.

Langkah itu tidak akan menyebabkan kerugian bagi pembayar pajak AS dan semua simpanan akan dijamin dan dikembalikan, kata pernyataan itu.


"Hari ini kami mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekonomi AS dengan memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem perbankan kami," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Setelah SVB, Regulator Bank AS Tutup Signature Bank

"Langkah ini akan memastikan bahwa sistem perbankan AS terus menjalankan peran vitalnya dalam melindungi simpanan dan menyediakan akses kredit ke rumah tangga dan bisnis dengan cara yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan."

Federal Reserve juga mengatakan pada hari Minggu akan menyediakan dana tambahan melalui Program Pendanaan Berjangka Bank atawa Bank Term Funding Program (BTFP) yang baru, yang akan menawarkan pinjaman hingga satu tahun kepada lembaga penyimpanan, yang didukung oleh Perbendaharaan dan aset lain yang dimiliki lembaga ini.

Para pejabat juga mengatakan bahwa nasabah Signature Bank New York, yang ditutup pada hari Minggu oleh regulator keuangan negara bagian New York, akan dijaminkan dan dikembalikan secara penuh.

Pemegang saham Signature Bank dan debitur tanpa jaminan tidak akan dilindungi, serta manajemen Signature Bank pun telah dipecat, kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Coinbase Klaim Punya Saldo Tunai Sekitar US$ 240 Juta di Signature Bank

Sebelumnya, Yellen mengatakan dia bekerja sama dengan regulator perbankan untuk merespons setelah SVB menjadi bank terbesar yang gagal sejak krisis keuangan 2008.

Editor: Anna Suci Perwitasari