Tencent Buyback Saham HK$ 1,5 Miliar Usai Masuk Daftar Hitam di AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tencent Holdings Ltd membeli kembali (buyback) saham dalam jumlah besar dalam dua dekade. Aksi ini menyusul longsornyaharga saham perusahaan teknologi yang terdaftar di bursa saham Hong kong ini. Kabar Tencent punya hubungan dengan militer China dan masuk daftar hitam AS, jadi pemicu.

Agar sahamnya tak terus terjun bebas, Tencent berencana membeli kembali ( buyback) saham sebanyak 3,93 juta di bursa Hong Kong. Menurut data Bloomberg, aksi ini jadi jumlah terbesar sejak April 2006. Saham Tencent turun 11,14% dalam lima hari menjadi HK$ 369,2, pada Rabu (8/1). Sementara di hari Rabu saja, harga saham ini turun 2,74%.

Baca Juga: AS Masukkan Raksasa Teknologi China Tencent ke Daftar yang Bekerjasama dengan Militer


Sejatinya, Tencent telah membantah tudingan tersebut. Perusahaan ini akan bekerjasama dengan Departemen Pertahanan AS untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut.

Oleh sebab itu, Tencent berupaya mengembalikan kerugian pemegang saham, dengan aksi buyback besar-besaran. Nilai buyback saham diperkirakan senilai HK$ 1,5 miliar atau setara Rp 3,15 triliun. Hal ini menunjukkan keinginannya Tencent melawan efek negatif perkara hukum yang dihadapinya.

Dampak keputusan AS memasukkannya ke dalam daftar hitam, menyebabkan Tencent sulit berbisnis dengan perusahaan AS.

Dukungan mucul dari Investor China daratan yang memborong saham Tencent senilai HK$ 14 miliar, menjadikan saham ini paling laris. Hal ini menunjukkan minat investor atas Tencent, meski dilanda ketidakpastian.

Baca Juga: Kekayaan 500 Orang Paling Tajir Dunia Melonjak Signifikan Sepanjang Tahun 2024

"Dari pernyataan yang dikeluarkan Tencent kemarin, Anda dapat melihat perusahaan menganggap keputusan AS itu salah, dan berimbas pada harga saham yang tak rasional, yang mungkin memerlukan jumlah pembelian kembali saham yang lebih tinggi," kata Vey-Sern Ling, Direktur Pelaksana Union Bancaire Privee, dikutip Bloomberg.

Namun, Ling menambahkan, peningkatan risiko geopolitik menyebabkan beberapa investor menunda investasi di Tencent, terlihat dari kelanjutan penurunan harganya.  

Selanjutnya: Bunga Turun, Obligasi Dollar AS Naik Daun

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (9/1): Dari Berawan Hingga Hujan Petir

Editor: Avanty Nurdiana