KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tencent Music Entertainment memutuskan untuk menunda rencana penawaran saham perdana kepada publik alias initial public offering (IPO) setidaknya sampai November nanti. Pasalnya pemilik aplikasi musik paling populer China ini lebih memilih untuk menunggu kondisi pasar saham global bisa lebih stabil. Seperti diwaratkan Reuters, kelompok bisnis musik dari raksasa teknologi Tencent Holdings ini diperkirakan akan mengumpulkan setidaknya US$ 2 miliar dan awalnya memiliki rencana untuk meluncurkan penawaran saham pada minggu depan. Namun, Wall Street pada hari Rabu lalu mengalami pelemahan terburuk dalam delapan bulan terakhir, dengan S&P 500 .SPX turun 3,29%. Indeks lalu menujukan tren penurunan lagi sebesar 2,06% pada hari Kamis.
Seorang sumber Reuters menyebut Tencent Music Entertainment saat ini memiliki kekuatan modal yang cukup. Sehingga perusahaan tersebut tak perlu memaksakan diri untuk menawarkan saham perdana saat ini. Di sisi lain, bursa saham China juga menunjukan pelemahan termasuk indeks CSI 300 blue-chips. CSI300 turun 4,8% ke level terendah dalam 27 bulan terakhir pada Kamis lalu. Seorang sumber lain menyebut dengan mencermati kondisi pasar yang menantang baru-baru ini, bukanlah ide yang baik bagi perusahaan untuk melanjutkan rencana IPO sesuai jadwal. "Lebih masuk akal untuk menunggu sampai pasar pulih sedikit, ” ujar sumber tersebut. Sementara Tencent Music sendiri menolak berkomentar. Bila sukses meraup dana US$ 2 miliar, IPO Tencent Music akan menjadi salah satu perusahaan China yang tersukses saat melantai di Amerika Serikat pada tahun ini. Sebelumnya sudah ada perusahaan video streaming iQiyi (IQ.O) yang mendapat US$ 2,4 miliar pada bulan Maret. Selain itu ada Pinduoduo yang mendapat US$ 1,6 miliar pada Juli.