JAKARTA. PT Pertamina Energy Trading (Petral) anak usaha PT Pertamina yang bermarkas di Singapura menggelar tender pengadaan minyak terakhir pada 21 Mei lalu. Setelah tender terakhir itu, Pertamina akan membeli minyak langsung dengan National Oil Company (NOC).Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, tender pengadaan minyak yang disaksikan Badan Pengawas Keuangan (BPK) itu untuk memenuhi permintaan minyak pada kuartal III. "Kebutuhan (minyak) setelah kuartal III, Petral langsung berhubungan dengan National Oil Company (NOC) baik pengadaan term jangka panjang atau spot," kata Karen di Jakarta, Jumat (1/6).Namun begitu, Petral masih bisa melakukan tender pengadaan minyak. Asalkan, tender itu untuk kebutuhan minyak mentah ataupun BBM untuk luar negeri, bukan untuk memenuhi kebutuhan domestik."Petral itu untuk Indonesia dan luar negeri. Hanya untuk dalam negeri pengandaannya langsung ke NOC tidak melalui trader tetapi kalau untuk luar Indonesia itu boleh memakai trader lewat NOC," kata Karen.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Menteri BUMN, Dahlan Iskan sempat mewacanakan pembubaran Petral karena dianggap menjadi ladang korupsi. Namun kemudian, Dahlan Iskan berubah pikiran dan meminta ada perubahan fungsi Petral. "Petral tidak akan dibubarkan, tetapi Petral akan membeli langsung bbm melalui produsen," kata Dahlan. Salah satu perubahan Petral itu adalah, Petral akan membeli minyak langsung dari kilang, dan membeli minyak mentah dari pemilik sumur minyak. Petral merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Companies Ordinance Hong Kong, berkedudukan di Hong Kong. Saat ini, sebanyak 99,83% saham Petral dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) dan sisanya dimiliki oleh Presiden Direktur Petral sebagaimana diatur dalam Companies Ordinance Hong Kong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tender minyak Petral berakhir di bulan Mei
JAKARTA. PT Pertamina Energy Trading (Petral) anak usaha PT Pertamina yang bermarkas di Singapura menggelar tender pengadaan minyak terakhir pada 21 Mei lalu. Setelah tender terakhir itu, Pertamina akan membeli minyak langsung dengan National Oil Company (NOC).Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, tender pengadaan minyak yang disaksikan Badan Pengawas Keuangan (BPK) itu untuk memenuhi permintaan minyak pada kuartal III. "Kebutuhan (minyak) setelah kuartal III, Petral langsung berhubungan dengan National Oil Company (NOC) baik pengadaan term jangka panjang atau spot," kata Karen di Jakarta, Jumat (1/6).Namun begitu, Petral masih bisa melakukan tender pengadaan minyak. Asalkan, tender itu untuk kebutuhan minyak mentah ataupun BBM untuk luar negeri, bukan untuk memenuhi kebutuhan domestik."Petral itu untuk Indonesia dan luar negeri. Hanya untuk dalam negeri pengandaannya langsung ke NOC tidak melalui trader tetapi kalau untuk luar Indonesia itu boleh memakai trader lewat NOC," kata Karen.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Menteri BUMN, Dahlan Iskan sempat mewacanakan pembubaran Petral karena dianggap menjadi ladang korupsi. Namun kemudian, Dahlan Iskan berubah pikiran dan meminta ada perubahan fungsi Petral. "Petral tidak akan dibubarkan, tetapi Petral akan membeli langsung bbm melalui produsen," kata Dahlan. Salah satu perubahan Petral itu adalah, Petral akan membeli minyak langsung dari kilang, dan membeli minyak mentah dari pemilik sumur minyak. Petral merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Companies Ordinance Hong Kong, berkedudukan di Hong Kong. Saat ini, sebanyak 99,83% saham Petral dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) dan sisanya dimiliki oleh Presiden Direktur Petral sebagaimana diatur dalam Companies Ordinance Hong Kong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News