Tender offer, LAMI patok harga tinggi



KONTAN.CO.ID - Meski sama-sama melakukan tender offer seperti PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), namun PT Lamicitra Nusantara (LAMI) memiliki tujuan yang berbeda. Perusahaan properti yang beroperasi di Surabaya ini akan membeli kembali sahamnya yang masih beredar di publik, karena berencana keluar dari papan bursa (delisting) dan tidak lagi menjadi perusahaan terbuka atau go private.

Sesuai dengan ketentuan BEI, perusahaan yang ingin keluar dari papan bursa harus membeli kembali saham yang masih beredar di publik. Hal ini dilakukan sebagai upaya perlindungan para investor.

Untuk itu, LAMI akan membeli kembali 7,11% saham yang masih beredar di publik sebelum akhirnya bisa voluntary delisting dan menjadi perusahaan tertutup. Pemilik saham mayoritas LAMI, PT Laksana Citra Nusantara, menawarkan harga Rp 814 per saham. Harga penawaran ini jauh lebih tinggi dibanding harga perdagangan terakhir LAMI di bursa sebesar Rp 368.


Harga penawaran yang lebih tinggi ini dipandang Riska sebagai hal yang wajar. "Memang biasanya jika perusahaan akan go private dan delisting, mereka menawarkan harga yang lebih tinggi agar bisa menarik perhatian para pemegang saham lama," tutur Riska.

Hal ini berdampak positif kepada para investor. Tak heran ada beberapa investor yang sengaja mengincar saham-saham jenis ini supaya bisa mendapat keuntungan besar ketika perusahaan tersebut bisa meraup untung besar dari tender offer sukarela tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini