JAKARTA. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) mengantongi pendapatan Rp 250 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut baru mencapai sepertiga dari target pendapatan tahun ini. Armand Hermawan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia menjelaskan, pendapatan perseroan pada enam bulan pertama mencapai Rp 250 miliar. Pencapaian tersebut baru sebesar 38% dari target pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 650 miliar. Meski masih jauh dari target penghujung tahun, pihaknya optimistis dapat mengejar ketertinggalannya pada semester II-2015. Hal ini lantaran pemerintah akan menggenjot pembangunan infrastruktur pada sisa tahun Kambing Kayu ini. "Insya Allah tahun ini kami akan menjamin proyek pembangkit listrik tenaga uap di Jawa Tengah," ungkap Armand kepada KONTAN, Senin (17/8). Dikatakan Armand, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang ini berkapasitas 2x1000 megawatt (MW). Meski pendapatan belum tumbuh signifikan, namun laba bersih perseroan pada semester I-2015 cukup menggembirakan. Per akhir Juni 2015, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Artinya, perseroan telah meraih 60% dari target laba hingga akhir tahun yang dipatok sebesar Rp 250 miliar. "Nilai seluruh proyek yang kami jaminkan sebesar Rp 40 triliun. Dengan besaran tersebut, kami berharap dapat mencapai target pendapatan Rp 650 miliar atau setidaknya Rp 600 miliar," imbuhnya. Selain proyek PLTU Batang, pihaknya juga tengah menggarap penjaminan proyek Palapa Ring. Rencananya proyek yang di gagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini akan ditender pada tahun ini. Adapun penjaminan proyeknya diharapkan dapat dilakukan juga pada tahun ini. Asal tahu saja, nilai proyek ini mencapai Rp 3 triliun. Namun nilai penjaminan proyek ini masih didiskusikan. Nantinya proyek Palapa Ring ini akan membuat koneksi kabel fibre optik ke 54 Kabupaten seluruh Indonesia. Adapun tujuan proyek ini adalah mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan jaringan internet. Banyaknya proyek yang dijaminkan PII, tidak lepas dari berbagai kendala. Perseroan mengaku kendala utama adalah terkait pembebasan lahan. Oleh karena itu, pihaknya mengedepankan strategi melalui pemantauan proyek yang lebih intensif. "Proyek bisa berjalan lancar dan sesuai dengan target apabila masalah pembebasan lahan sudah beres," pungkasnya.
Tengah tahun, pendapatan PII Rp 250 miliar
JAKARTA. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) mengantongi pendapatan Rp 250 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut baru mencapai sepertiga dari target pendapatan tahun ini. Armand Hermawan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia menjelaskan, pendapatan perseroan pada enam bulan pertama mencapai Rp 250 miliar. Pencapaian tersebut baru sebesar 38% dari target pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 650 miliar. Meski masih jauh dari target penghujung tahun, pihaknya optimistis dapat mengejar ketertinggalannya pada semester II-2015. Hal ini lantaran pemerintah akan menggenjot pembangunan infrastruktur pada sisa tahun Kambing Kayu ini. "Insya Allah tahun ini kami akan menjamin proyek pembangkit listrik tenaga uap di Jawa Tengah," ungkap Armand kepada KONTAN, Senin (17/8). Dikatakan Armand, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang ini berkapasitas 2x1000 megawatt (MW). Meski pendapatan belum tumbuh signifikan, namun laba bersih perseroan pada semester I-2015 cukup menggembirakan. Per akhir Juni 2015, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Artinya, perseroan telah meraih 60% dari target laba hingga akhir tahun yang dipatok sebesar Rp 250 miliar. "Nilai seluruh proyek yang kami jaminkan sebesar Rp 40 triliun. Dengan besaran tersebut, kami berharap dapat mencapai target pendapatan Rp 650 miliar atau setidaknya Rp 600 miliar," imbuhnya. Selain proyek PLTU Batang, pihaknya juga tengah menggarap penjaminan proyek Palapa Ring. Rencananya proyek yang di gagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini akan ditender pada tahun ini. Adapun penjaminan proyeknya diharapkan dapat dilakukan juga pada tahun ini. Asal tahu saja, nilai proyek ini mencapai Rp 3 triliun. Namun nilai penjaminan proyek ini masih didiskusikan. Nantinya proyek Palapa Ring ini akan membuat koneksi kabel fibre optik ke 54 Kabupaten seluruh Indonesia. Adapun tujuan proyek ini adalah mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan jaringan internet. Banyaknya proyek yang dijaminkan PII, tidak lepas dari berbagai kendala. Perseroan mengaku kendala utama adalah terkait pembebasan lahan. Oleh karena itu, pihaknya mengedepankan strategi melalui pemantauan proyek yang lebih intensif. "Proyek bisa berjalan lancar dan sesuai dengan target apabila masalah pembebasan lahan sudah beres," pungkasnya.