KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Catat Top Losers LQ45 pada Penutupan Bursa Kamis (27/6). Ada 3 emiten yang alami pelemahan seperti saham INKP, saham MTEL, dan saham AMMN. Pada Kamis, 27 Juni, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) ditutup dengan kinerja negatif. Saat pasar berakhir, harga saham INKP berada di Rp 8.925 per saham, mencatatkan penurunan sebesar 1,92% dari penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 9.100. Meskipun begitu, saham INKP memulai perdagangan pada harga yang lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, yaitu di Rp 9.125 per saham.
Sepanjang sesi perdagangan, saham INKP bergerak dalam rentang harga tertinggi Rp 9.150 dan harga terendah Rp 8.900, sebelum akhirnya ditutup dengan penurunan sebesar Rp 175 per saham dalam satu hari.
Baca Juga: IHSG Ditutup Naik 0,90% ke 6.967,9 Kamis (27/6), Top Gainers: BUKA, SRTG, MAPI Ketika dilihat dari 7 hari yang lalu (20 Juni 2024), harga saham INKP tidak mengalami perubahan, tetap berada di Rp 8.925 per saham. Namun, jika dibandingkan dengan setahun lalu (27 Juni 2023), harga saham INKP telah mengalami kenaikan sebesar 5,00% dari harga Rp 8.500 per saham. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham INKP pada hari tersebut mencapai Rp 22,90 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 25.440 lot. Dari segi kinerja keuangan, saham INKP memiliki laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 1.516, yang memberikan price to earning ratio (PER) sebesar 6,00 kali. Selain itu, price to book value (PBV) saham ini tercatat sebesar 0,51 kali.
Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan Kamis (27/6) Didukung Kenaikan 9 Indeks Sektoral Harga Saham MTEL Melemah
Sedangkan, saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) berakhir di zona merah. Saham MTEL ditutup di harga Rp 640 per saham, menunjukkan penurunan sebesar 3,03% dari penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 660 per saham. Pembukaan perdagangan saham MTEL dimulai pada harga yang sama dengan penutupan hari Rabu, yaitu Rp 660 per saham. Sepanjang sesi perdagangan hari itu, harga saham MTEL bergerak dalam kisaran Rp 640 sebagai harga terendah dan Rp 660 sebagai harga tertinggi, dan akhirnya ditutup dengan penurunan Rp 20 per saham dalam satu hari. Jika dibandingkan dengan harga 7 hari yang lalu (20 Juni 2024), saham MTEL mengalami kenaikan sebesar 1,59% dari harga Rp 630. Namun, jika dibandingkan dengan harga setahun yang lalu (27 Juni 2023), saham MTEL mengalami penurunan sebesar -3,76% dari harga Rp 665. Menurut data dari BEI, total nilai transaksi saham MTEL pada hari itu mencapai Rp 16,40 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 253.189 lot. Dari segi kinerja keuangan, saham MTEL memiliki earning per share (EPS) atau laba bersih per saham sebesar Rp 25, menghasilkan price to earning ratio (PER) sebesar 26,40 kali. Selain itu, price to book value (PBV) saham ini tercatat sebesar 1,60 kali.
AMMN Turun 1,75%
Terakhir, ada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) ditutup dengan penurunan harga. Saham AMMN berakhir di harga Rp 11.250 per saham, yang berarti turun sebesar 1,75% dari penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 11.450 per saham.
Sepanjang sesi perdagangan hari tersebut, harga saham AMMN berfluktuasi antara harga tertinggi Rp 11.725 dan harga terendah Rp 11.100. Volume perdagangan mencapai 264.220 lot dengan nilai transaksi total sebesar Rp 300,30 miliar. Jika kita melihat performa setahun terakhir, harga saham AMMN telah mengalami kenaikan signifikan sebesar 37,16% dari harga Rp 8.210 per saham pada tanggal yang sama tahun sebelumnya. Secara keuangan, saham AMMN memiliki laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 113, yang menghasilkan price to earnings ratio (PER) sebesar 101,33 kali. Selain itu, price to book value (PBV) saham ini tercatat sebesar 11,19 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News