KONTAN.CO.ID - Serangan Israel ke Gaza terbukti berhasil menyulut potensi perang besar di Timur Tengah. Dua kubu besar kini mulai terlihat. Situasi semakin panas setelah Ketua Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, tewas terbunuh di kediamannya di Teheran pada 31 Juli 2024. Satu hari sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan ke ibukota Lebanon, Beirut. Serangan itu menewaskan Sayyid Fouad Shokr, komandan utama Hizbullah sekaligus tangan kanan Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Spekulasi adanya serangan balasan dari Iran dan Hizbullah merebak sejak saat itu. Ketegangan meningkat setelah pada awal bulan Agustus ini Nasrallah mengatakan bahwa serangan terhadap Israel sedang dipersiapkan dari Iran, Yaman dan Lebanon. Negara pendukung utama Israel, Amerika Serikat, secara terbuka mengumumkan pengerahan armada tempur ke Timur Tengah untuk melindungi Israel. Di kubu seberang, Iran baru saja mendapatkan ucapan dukungan dari China untuk melindungi keamanan nasionalnya.
Baca Juga: Menhan AS Titahkan Pengerahan Kapal Selam Berpeluru Kendali ke Timur Tengah Dukungan Penuh AS untuk Israel
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada hari Minggu (11/8) resmi memerintahkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah. Pada bulan Juli lalu, diketahui bahwa kapal selam bertenaga nuklir USS Georgia telah berada di Laut Mediterania. Pentagon dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa Austin telah memerintahkan satuan penyerang "Abraham Lincoln" untuk mempercepat penempatannya Timur Tengah. Satu pekan sebelumnya, militer AS mengatakan telah mengirim sekitar satu lusin jet tempur F/A-18 dari kapal induk USS Theodore Roosevelt ke pangkalan militer mereka di Timur Tengah. Armada tersebut, termasuk pesawat pengintai E-2D Hawkeye, dikabarkan telah tiba di pangkalan yang dirahasiakan pada 5 Agustus 2024. Mengutip
AP News, pengerahan armada jet tempur itu kemungkinan hanya bersifat sementara, karena satu skuadron jet tempur F-22 Angkatan Udara AS juga sedang dalam perjalanan ke pangkalan yang sama dari stasiun asal mereka di Alaska.
Baca Juga: Menlu China: Kami Mendukung Iran dalam Mempertahankan Keamanan Nasionalnya China Kirim Ucapan Dukungan untuk Iran
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, memastikan bahwa negaranya mendukung Iran dalam mempertahankan, keamanan, serta martabat bangsanya.
Pesan itu disampaikan langsung oleh Wang kepada sejawatnya dari Iran, Ali Bagheri Kani, melalui panggilan telepon pada hari Minggu. Wang juga mengecam pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran yang dianggap bisa secara efektif mengganggu stabilitas kawasan. "China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, serta upayanya menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan siap menjaga komunikasi yang erat dengan Iran," kata Wang, dikutip
Reuters. Namun, sepertinya bentuk dukungan China akan hanya sampai di level ini saja. Selama konflik di Timur Tengah berlangsung, China hanya aktif sebagai mediator atau memberikan rencana resolusi konflik.