KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu yang lalu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan bahwa regulator telah melakukan stress test terhadap perbankan. Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia, Senin, 30 April 2018 lalu, Wimboh mengatakan bahwa stress test bahkan dilakukan hingga rupiah mendekati level Rp 20.000 per dollar AS. Hasilnya kata Wimboh, kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat. Kemarin, nilai tukar rupiah terkapar. Berdasarkan JISDOR BI, Kamis (3/5), rupiah di posisi Rp 13.965 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah rupiah sejak 2015 lalu. Salah satunya hal ini disebabkan oleh reaksi pasar atas pernyataan soal stress test tersebut.
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, stress test boleh-boleh saja dilakukan. Sebab, gunanya adalah mengetahui sampai level berapa sektor keuangan suatu negara mulai bermasalah “Boleh-boleh saja. Tidak berarti dia kepingin segitu,” ujar Darmin di kantornya, Jumat (4/5). Adapun menurutnya, market tidak perlu merespon berlebihan atas hal ini. “Katakanlah 20 ribu, bagaimana dia (OJK) bilang? Oke kan? Makanya ya sudah,” ucap dia.