Tentara India dan China Bentrok Diperbatasan, Kedua Pihak Disebut Mengalami Cedera



KONTAN.CO.ID -  NEW DELHI. Menteri Pertahanan India mengatakan bahwa dalam pertikaian perbatasan antara pasukan India dan China pekan lalu menyebabkan cedera di kedua sisi. Kala itu, pasukan India mencegah tentara China memasuki wilayah India.

Melansir Reuters, insiden itu terjadi pada 9 Desember di sektor Tawang di negara bagian Arunachal Pradesh di Himalaya timur laut India, yang berbatasan dengan China selatan dan juga diklaim oleh Beijing.

Pasukan India "secara ilegal melewati garis untuk memblokir" patroli rutin pasukan perbatasan China, kata juru bicara Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).


Baca Juga: Baku Tembak Terjadi di Australia Tewaskan 6 Orang, Termasuk 2 Polisi

"Kami mendesak pihak India untuk secara ketat mengontrol dan menahan pasukan garis depan, dan bekerja sama dengan China untuk menjaga perdamaian dan keamanan di perbatasan," kata juru bicara itu.

Sebuah sumber pertahanan India mengatakan kepada Reuters bahwa tim patroli dari kedua belah pihak berhadapan muka di salah satu puncak di sana dan bahwa dalam pertarungan tangan kosong berikutnya, beberapa tentara jatuh ke permukaan berbatu dan melukai diri mereka sendiri. 

Dua sumber lain mengatakan sekitar setengah lusin tentara India menderita luka ringan.

Sumber pertahanan mengatakan perbatasan tanpa batas, yang disebut Garis Kontrol Aktual (LAC), berarti tentara dari kedua belah pihak sesekali menyeberang ke wilayah masing-masing. Peristiwa semacam itu kemudian dimunculkan dalam rapat bendera agar tidak meluas.

Baca Juga: Tentara India dan China Terlibat Baku Hantam di Wilayah Perbatasan

"Kadang-kadang kami menganggap beberapa daerah sebagai milik kami, kadang-kadang memang demikian," kata sumber itu, yang menolak disebutkan namanya karena Menteri Pertahanan Rajnath Singh telah mengeluarkan pernyataan di parlemen tentang upaya PLA untuk memasuki wilayah India.

"Ini adalah pertempuran kecil yang terus terjadi, dan itu tidak besar. Ini tidak besar."

Editor: Noverius Laoli