Tentara Israel Berencana Membanjiri Terowongan Gaza dengan Air Laut



KONTAN.CO.ID - Tentara Israel dilaporkan berencana membanjiri terowongan bawah tanah Gaza dengan air laut. Terowongan tersebut dipantau oleh Israel sejak bulan lalu karena dianggap menjadi jalur persembunyian pasukan Hamas.

Wall Street Journal (WSJ) pada hari Senin (4/12) mengabarkan, tentara Israel bahkan telah merakit sistem pompa besar yang dapat digunakan untuk membanjiri terowongan.

Untuk saat ini belum jelas apakah Israel akan mempertimbangkan untuk menggunakan pompa tersebut sebelum semua sandera dibebaskan. Sebelum ini Hamas mengatakan mereka menyembunyikan tawanan di tempat yang aman dan terowongan.


Menurut WSJ, pada pertengahan November lalu tentara Israel menyelesaikan pembangunan setidaknya lima pompa yang terletak satu mil di sebelah utara kamp pengungsi Al-Shati.

Pompa itu kabarnya mampu mengalirkan ribuan meter kubik air per jam sehingga membanjiri terowongan dalam beberapa minggu.

Baca Juga: Lebih dari 700 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir Ketika Israel Intensifkan Serangan

Terowongan Gaza

Militer Israel pada 19 November lalu mengklaim telah berhasil menemukan terowongan bawah tanah sepanjang 55 meter di bawah Rumah Sakit Al-Shifa Gaza.

Dalam pernyataannya, militer Israel menjelaskan bahwa terowongan itu ditemukan di salah satu area gudang rumah sakit. Pintu terowongan berada di samping kendaraan yang berisi berbagai senjata termasuk RPG, bahan peledak, dan senapan Kalashnikov.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, pintu masuk itu ditemukan ketika sebuah buldoser militer merobohkan dinding luar kompleks rumah sakit dan menemukan sebuah lubang dengan tangga spiral yang turun 10 meter.

Baca Juga: Pejabat Keamanan Israel Bersumpah Akan Memburu Hamas yang Ada di Luar Negeri

"Itu adalah terowongan besar yang memiliki tangga dari logam, kemudian membentang sejauh 55 meter. Pasukan belum mencoba membuka pintu karena takut akan ada jebakan," kata Hagari, dikutip Al Jazeera.

Israel terus meyakinkan dunia bahwa rumah sakit tersebut menampung pusat komando Hamas, sebuah klaim yang yang dibantah oleh Hamas dan staf yang bekerja di rumah sakit tersebut.