KONTAN.CO.ID - Tentara Israel kembali menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa Gaza pada hari Senin (18/3). Operasi militer Israel kali ini melibatkan senjata berat hingga tank. Melansir
Al Jazeera, militer Israel mengatakan mereka sedang melakukan operasi terukur untuk menumpas Hamas. Mereka mengklaim sel-sel Hamas kembali berkumpul di dalam RS Al-Shifa dan sedang merencanakan serangan terhadap Israel. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, siapa pun yang mencoba bergerak dalam penyerbuan itu akan langsung menjadi sasaran penembak jitu dan quadcopter.
Baca Juga: WHO: Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Seperti Lokasi Pertumpahan Darah "Mereka menembaki apa pun yang bergerak. Dokter dan ambulans tidak bisa bergerak," kata Abdel-Hady Sayed, salah satu warga yang telah berlindung di RS tersebut selama lebih dari tiga bulan, dikutip AP News. Tanpa menyebutkan jumlah, kementerian menyebut ada beberapa orang yang syahid (meninggal) dan terluka dalam serangan yang dimulai pada pukul 02:00 dini hari tersebut. Salah satu koresponden
Al-Jazeera yang bertugas di sana, Ismail al-Ghoul, dilaporkan telah ditahan oleh tentara Israel. Saksi mengatakan bahwa al-Ghoul dipukuli habis-habisan oleh tentara Israel sebelum dia ditangkap bersama puluhan pria dan wanita di dalam rumah sakit.
Baca Juga: WHO: Penduduk Gaza dalam Bahaya Besar dan Ancaman Kelaparan Akut Israel mengklaim pasukannya menghadapi tembakan di dalam rumah sakit, lalu membalasnya dengan tembakan tajam sehingga mengenai beberapa orang di dalamnya. Ini merupakan serangan keempat Israel terhadap RS Al-Shifa sejak 7 Oktober 2023. Pengepungan panjang terhadap fasilitas tersebut pada bulan November membuat Israel mendapat kecaman internasional. Menurut PBB, 155 fasilitas kesehatan di Jalur Gaza telah rusak sejak perang dimulai.
Baca Juga: Menjelang Sahur, Pasukan Israel Menyerang Rumah Sakit Al Shifa dan Sekolah di Gaza Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa militer Israel akan melakukan upaya kemanusiaan elama serangan itu, termasuk menyediakan makanan dan air. Pasukan Israel dilaporkan menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan ratusan orang yang berlindung di rumah sakit agar dievakuasi. Sebelum serangan dilakukan, militer Israel mengeluarkan seruan bagi semua warga sipil di dekat Al-Shifa atau di lingkungan Remal yang lebih luas di Kota Gaza untuk melarikan diri ke selatan. Tentara Israel menjatuhkan selebaran yang berisi instruksi bagi warga untuk mengungsi ke zona evakuasi al-Mawasi yang terletak di barat Khan Younis, hal bertentangan dengan pernyataan Hagari sebelumnya.