Tentara Rusia Menyapu Ranjau di Sekitar Pabrik Baja Azovstal



KONTAN.CO.ID - MARIUPOL. Tentara Rusia pada Minggu (22/5) mulai menyapu ranjau di sekitar pabrik besi dan baja Azovstal, tempat di mana ratusan pejuang Ukraina masih bertahan, meski telah didesak untuk menyerah.

Kondisi Kota Mariupol yang pada umumnya telah hancur membuat tentara Rusia kesulitan melacak keberadaan bahan-bahan peledak yang tertanam di jalanan.

Dilansir dari Reuters, seorang tentara Rusia menjelaskan, mereka mungkin akan membutuhkan waktu dua minggu untuk menyapu ranjau di kawasan tersebut. Ranjau yang tertanam merupakan milik Rusia dan Ukraina.


Baca Juga: Ini Anjing Pelacak Ranjau yang Dapat Penghargaan Khusus dari Presiden Ukraina

Ranjau yang telah ditemukan kemudian diledakkan di lokasi yang aman. Puing-puing sisa ledakan pun dibersihkan dari jalanan pabrik baja. Tentara Rusia turut menerjunkan buldoser militer dalam operasi ini.

Tentara Rusia yang bertugas mengatakan, mereka telah meledakkan lebih dari 100 ranjau dalam dua hari terakhir.

Pabrik besi dan baja Azovstal menjadi tempat bertahannya ratusan tentara Ukraina. Pada Jumat (20/5), Rusia mengatakan, pejuang Ukraina terakhir yang membela Azovstal telah menyerah.

Ukraina belum mengonfirmasi kabar tersebut, namun salah satu komandan di pabrik menyatakan dalam sebuah video, pasukan telah diperintahkan untuk mundur.

Baca Juga: Pasukan Ukraina di Kharkiv Mulai Membersihkan Ranjau Darat Milik Rusia

Ranjau darat telah menjadi salah satu alat tempur yang paling banyak digunakan selama invasi Rusia. Tentara Ukraina pun telah memulai operasi penyapuan ranjau di beberapa kota, terutama Kharkiv, sejak April lalu.

Ranjau milik militer Rusia yang ditemukan pada umumnya ranjau plastik PTM-1M. Model ini diledakkan menggunakan pengatur waktu dan digunakan secara luas oleh pasukan Soviet di Afghanistan.

Ranjau darat jenis itu disebut telah dilarang penggunaannya berdasarkan perjanjian Ottawa tentang ranjau anti-personel karena risiko korban sipil.