KONTAN.CO.ID - Militer Ukraina sedang berencana membangun armada drone canggih demi bisa meningkatkan keunggulan mereka di medan perang. Untuk sementara, para pilot memodifikasi drone mereka dengan lakban dan bom. Mengutip
AP News, Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Federov, mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk membangun pasukan drone. Ukraina mengklaim telah melatih lebih dari 10.000 pilot drone baru tahun ini. "Tahap baru perang akan segera dimulai," kata Federov dengan percaya diri.
Sebelum mencapai tujuan tersebut, para pilot drone yang ada di lapangan sedang berusaha memodifikasi drone mereka agar lebih mematikan.
Baca Juga: Praktik Korupsi dalam Program Wajib Militer Menjamur, Zelenskiy Geram Giocondo, salah seorang pemimpin pasukan yang bertugas di dekat kota Svatove, mengatakan unitnya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memodifikasi drone. Pada umumnya drone dimodifikasi agar dapat terbang lebih jauh di belakang garis musuh dan menghindari deteksi dan sabotase Rusia dengan lebih baik. Giocondo mengatakan bahwa semua pilot drone yang bertugas di bawah komandonya merupakan sukarelawan. Banyak dari mereka tidak memiliki pengalaman militer sebelum invasi Rusia.
Baca Juga: Rusia Mulai Konsentrasikan Pasukan Militernya di Wilayah Tenggara Ukraina Memodifikasi Drone
Di tengah segala keterbatasan, para pasukan mencoba mencari cara agar serangan drone sederhana mereka bisa tetap efektif. Mereka menggunakan manset plastik fleksibel dan lakban, merekatkan peluru artileri dan baterai besar, kemudian mengubah drone komersial murah menjadi mesin pembunuh. Tidak hanya untuk menyerang, pasukan sukarelawan ini juga mulai mencari cara untuk memodifikasi perangkat pengacau sinyal atau
jamming untuk menahan serangan drone dari Rusia. Setelah tiga bulan melakukan uji coba, tentara Ukraina yang beroperasi di desa timur Andriivka, selatan Bakhmut, menemukan cara untuk menghindari perangkat pengacau Rusia yang telah lama menghalangi drone mereka.
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina ke Rusia Berlanjut, Kini Menuju Wilayah Belgorod Upaya modifikasi mandiri ini merupakan respons langsung terhadap kesulitan yang dialami pasukan Ukraina, yang selama musim panas ini harus berjuang dengan senjata konvensional untuk mencoba menembus pertahanan Rusia. Sejak awal perang, Rusia telah menggunakan drone kelas militer jarak jauh untuk menimbulkan kerusakan parah dan teror psikologis di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan di kota-kota lain. Selama itu pula, Ukraina merespons dengan meluncurkan drone kelas militernya jauh di belakang garis musuh, menargetkan kapal perang di Laut Hitam, bandara di Rusia Barat, dan bahkan gedung-gedung di Moskow.