Terancam Delisting, Begini Kinerja Keuangan Envy Technologies (ENVY) Tahun 2023



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2023 lalu. Emiten yang sahamnya masih disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) ini melaporkan rugi bersih tahun berjalan sepanjang 2023 mencapai Rp 30,8 miliar. Angka kerugian ini turun 8% dari tahun 2022 sebesar Rp 33,74 miliar. 

Sedangkan pendapatan ENVY tercatat sebesar Rp 2,49 miliar, meningkat 22% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.94 miliar. Kerugian sepanjang tahun 2023 disebabkan beban usaha yang meningkat 8% atau Rp 1,4 miliar dari tahun sebelumnya senilai Rp 17,14 miliar menjadi sebesar Rp 18,55 miliar.

Sedangkan, total aset ENVY turun menjadi Rp 13,6 miliar dari Rp 16 miliar di tahun 2022. Lalu, nilai aset tidak lancar menurun 91% menjadi Rp 1,7 miliar di tahun 2023 dari Rp 19,3 miliar di tahun 2022. ENVY juga mendapat notasi E dari BEI lantaran masih membukukan ekuitas negati. Per akhir 2023 nilai ekuitas ENVY minus Rp 41 miliar dari Rp 11 miliar di tahun 2022.  


Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Raih Pembiayaan Investasi Rp 1 Triliun dari BSI (BRIS)

Asal tahu saja, ENVY masih termasuk perusahaan baru penghuni bursa. Emiten ini mencatatkan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 8 Juli 2019. Tapi, belum ada setahun listing di BEI, ENVY sudah tidak ada kegiatan operasional. Jadi sejak tahun 2020 sampai dengan Februari 2022 ENVT tidak melaporkan kegiatan operasional, serta melaporkan kewajibannya seperti laporan keuangan, laporan tahunan, dan kewajiban finansial kepada otoritas-otoritas terkait. 

Inilah  yang membuat saham ENVY disuspensi bursa sejak 1 Desember 2020 sampai dengan saat ini. Dus, ENVY berpotensi dihapus dari papan perdagangan (delisting). Tapi, demi keluar dari jurang suspensi, ENVY kembali merombak jajaran manajemennya. 

Baca Juga: Catat, Ini 221 Saham yang Berada di Papan Pemantauan Khusus BEI

Emiten ini juga berupaya menyelamatkan kinerja dengan aksi Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I alias rights issue. ENVY akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,51 miliar saham baru atau setara dengan 58,26% modal ditempatkan dan disetor. Dana tersebut rencananya kan digunakan untuk ekspansi usaha dan tambahan modal kerja.

Jika rights issue disetujui, perusahaan berharap bisa mencetak pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Ini sejalan dengan adanya proyek baru dan adanya perluasan bisnis, baik di bidang teknologi informasi maupun telekomunikasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti