KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jajaran direksi PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merasa menjadi korban dari hasil RUPST yang dilakukan pada 26 Juni kemarin. Akibatnya, dalam waktu sebulan perseroan harus membayar utang sebesar US$ 300 juta ditambah dengan bunga. Budianto Liman, Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk menyebutkan kuorum yang dicatatkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di luar dugaan. "Ini tidak terduga karena biasanya kami kuorum 50%, ini sangat tidak biasa mencapai 90%," ujarnya di Jakarta, Senin (8/7). Ia memaparkan perseroan berpotensi alami default lantaran saat RUPST ada satu grup yang mana mewakili 52% menyetujui ada perubahan direktur utama. Padahal, agenda dalam RUPST hanya penambahan direksi dan komisaris.
Terancam gagal bayar, manajemen Jababeka (KIJA) merasa jadi korban pemegang saham
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jajaran direksi PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merasa menjadi korban dari hasil RUPST yang dilakukan pada 26 Juni kemarin. Akibatnya, dalam waktu sebulan perseroan harus membayar utang sebesar US$ 300 juta ditambah dengan bunga. Budianto Liman, Direktur Utama PT Kawasan Industri Jababeka Tbk menyebutkan kuorum yang dicatatkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di luar dugaan. "Ini tidak terduga karena biasanya kami kuorum 50%, ini sangat tidak biasa mencapai 90%," ujarnya di Jakarta, Senin (8/7). Ia memaparkan perseroan berpotensi alami default lantaran saat RUPST ada satu grup yang mana mewakili 52% menyetujui ada perubahan direktur utama. Padahal, agenda dalam RUPST hanya penambahan direksi dan komisaris.