KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto kini menjadi instrumen investasi yang tengah naik daun. Masyarakat berbondong-bondong beralih ke aset kelas yang satu ini seiring menjanjikan potensi imbal hasil yang tinggi. Badan Pengawas dan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sempat menyebutkan jumlah investor aset kripto per Maret 2021 sudah menyentuh 4,45 juta investor. Padahal, pada akhir tahun lalu, jumlahnya masih 2,5 juta investor. Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat lonjakan investor pada aset kripto tidak terlepas dari faktor ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO). Di satu sisi, hal ini bisa terjadi karena kemungkinan investor merasa tidak lagi mudah untuk mendapatkan keuntungan dari pasar modal.
Terangkat FOMO, aset kripto berpotensi ditinggal investor ketika pasar tertekan dalam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto kini menjadi instrumen investasi yang tengah naik daun. Masyarakat berbondong-bondong beralih ke aset kelas yang satu ini seiring menjanjikan potensi imbal hasil yang tinggi. Badan Pengawas dan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sempat menyebutkan jumlah investor aset kripto per Maret 2021 sudah menyentuh 4,45 juta investor. Padahal, pada akhir tahun lalu, jumlahnya masih 2,5 juta investor. Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat lonjakan investor pada aset kripto tidak terlepas dari faktor ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO). Di satu sisi, hal ini bisa terjadi karena kemungkinan investor merasa tidak lagi mudah untuk mendapatkan keuntungan dari pasar modal.