KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk mampu mencatatkan pertumbuhan laba hingga September 2024. Meskipun, masalah beban bunga tak terhindarkan. Mengutip laporan publikasi pada Rabu (30/10), bank berkode saham
BNGA ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 4,73% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,13 triliun. Periode sama tahun lalu, labanya sekitar Rp 4,9 triliun.
Baca Juga: Catat Biaya Admin Bulanan dan Setoran Awal Berbagai Jenis Tabungan CIMB Niaga Laba tersebut tumbuh mini dikarenakan pendapatan bunga bersih mereka juga tampak turun tipis secara tahunan. Dari sebelumnya senilai Rp 10,19 triliun di September 2023 menjadi Rp 10 triliun di September 2024. Untungnya, pertumbuhan laba terdorong dengan turunnya beban pencadangan sebesar 20,25% YoY menjadi Rp 1,32 triliun. Ini diikuti oleh NPL gross yang turun 40 basis poin menjadi 2%.
Baca Juga: CIMB Niaga Akan Gelar Kejar Mimpi Goes to School Serentak di 35 Sekolah di Indonesia Dari sisi kredit, CIMB Niaga mampu menumbuhkan sekitar 6,4% YoY menjadi Rp 218,6 triliun. Kredit perbankan non ritel menjadi penopang dengan nilai Rp 118,5 triliun. Meski demikian, segmen perbankan syariah justru memiliki kinerja yang lebih baik. Di mana, pembiayaan perbankan syariah di CIMB Niaga bisa tumbuh 14,8% YoY menjadi Rp 60,7 triliun.
Sementara itu, CIMB Niaga telah mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 256 triliun. Adapun, jumlah dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan mencapai Rp 170,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto