KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain melalui donor plasma konvaselen, ada metode penyembuhan lain untuk pasien Covid-19, yakni terapi sel punca (stem cell). Berbeda dengan donor plasma konvaselen yang cocok untuk pasien dengan gejala sedang, terapi stem cell ini efektif bagi penderita Covid-19 dengan gejala berat, termasuk orang tua atau lanjut usia (lansia). Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro pernah menyampaikan, dalam uji klinis, pasien Covid-19 dengan gejala berat yang mendapatkan terapi stem cell 2,5 kali lebih mudah sembuh. Dalam prosesnya, stem cell bekerja dengan mengganti jaringan paru yang rusak di dalam tubuh akibat Covid-19. Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Andi Prazos mengatakan, ia lazim mendengar terapi stem cell ini. Menurut Andi, Kimia Farma juga mempunyai riset kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).
Terapi sel punca alias stem cell untuk menyembuhkan pasien Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain melalui donor plasma konvaselen, ada metode penyembuhan lain untuk pasien Covid-19, yakni terapi sel punca (stem cell). Berbeda dengan donor plasma konvaselen yang cocok untuk pasien dengan gejala sedang, terapi stem cell ini efektif bagi penderita Covid-19 dengan gejala berat, termasuk orang tua atau lanjut usia (lansia). Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro pernah menyampaikan, dalam uji klinis, pasien Covid-19 dengan gejala berat yang mendapatkan terapi stem cell 2,5 kali lebih mudah sembuh. Dalam prosesnya, stem cell bekerja dengan mengganti jaringan paru yang rusak di dalam tubuh akibat Covid-19. Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Andi Prazos mengatakan, ia lazim mendengar terapi stem cell ini. Menurut Andi, Kimia Farma juga mempunyai riset kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).