Terapkan efisiensi, ARNA bidik laba tumbuh 44%



SERANG. PT Arwana Citra Mulia Tbk menerapkan efisiensi demi memperoleh keuntungan yang signifikan. Berkaca pada kuartal pertama 2017, volume penjualan keramik ARNA naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 13,1 juta meter persegi. Sedangkan penjualan bersih terdongkrak 13,08% dari Rp 390 miliar menjadi Rp 441 miliar.

CFO PT Arwana Citra Mulia Tbk, Rudy Sujanto mengatakan raihan penjualan yang besar disebabkan harga rata-rata produk keramik yang memang tengah naik. "Harga jual rata-rata naik sampai 2% pada tahun ini, bahkan di kuartal satu sudah terlihat," kata Rudy.

Alhasil, perolehan laba bersih ARNA pada kuartal pertama 2017 tumbuh 71% year on year menjadi Rp 39 miliar. Menurut Rudy, hal ini juga didukung banyak inovasi dan efisiensi yang dilakukan ARNA dalam lingkup produksi.


Ia mencontohkan, ARNA menurunkan peluang memproduksi barang cacat, yang biasanya memproduksi 100 keramik bakal ada 5 keramik yang tidak layak. Kata Rudy, pabrikan memaksimalkan produksi dengan me-recovery jika ada temuan cacat, sehingga dari 100 yang di produksi maka 99 keramik bisa layak jual.

"Selain itu sejak kuartal empat tahun lalu, kami sudah meminimalisir penggunaaan gas dari yang semula 2 kubik gas untuk 1 meter persegi keramik menjadi 1,8 kubik gas per satu meter persegi," kata Rudy.

Dengan menggunakan teknologi heat recovery dan penambahan lima layer ketika pemanasan, Rudy mengatakan, ARNA menghemat pemakaian energi gas yang semula 43% dari beban biaya produksi tahun 2015 menjadi 42% dari beban produksi 2016.

Sampai akhir tahun ini, ARNA membidik penjualan tumbuh 15% menjadi Rp 1,74 triliun. Adapun, laba bersih dipatok mencapai Rp 130 miliar atau naik 44% dibanding tahun lalu. Sementara volume penjualan diproyeksi meningkat 13% menjadi 52,2 juta meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini