KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan meningkatkan kredibilitas
benchmark di pasar uang melalui Indonia. Hal ini akan dilakukan BI setelah menerbitkan Peraturan BI (PBI) yang mengatur hal tersebut dalam waktu dekat. Menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, Indonia akan menggantikan suku bunga overnight dalam Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) yang menjadi acuan tingkat bunga pasar uang antar bank (PUAB). Adapun penentuan tingkat bunganya, melalui mekanisme transaksi, bukan lagi melalui quotation. Dengan demikian, tingkat bunganya akan menjadi lebih riil.
"JIBOR
overnight diganti Indonia. Untuk JIBOR tenor yang lain masih ada," kata Mirza kepada Kontan.co.id, Jumat (20/7). Lebih lanjut menurut Mirza, negara-negara lain pun telah menerapkan penentuan bunga PUAB overnight melalui mekanisme transaksi. Misalnya, Inggris dengan
Sterling Overnight Index Average (SONIA). SONIA diinisiasi pada tahun 1997 oleh Wholesale Markets Brokers Association (WMBA) di Inggris Raya. Sebelum SONIA, WMBA tidak memiliki tingkat pendanaan
sterling overnight. Kekosongan ini menciptakan volatilitas suku bunga
overnight Inggris. Ketika SONIA diciptakan, ini memberi stabilitas pada suku bunga
overnight dan juga mendorong terciptanya pasar
Overnight Index Swaps (OIS) dan
Sterling Money Markets di Inggris Raya. Hal itu dilakukan setelah adanya skandal manipulasi
London Interbank Offered Rate (LIBOR) yang merupakan tingkat suku bunga pinjaman antar bank dan menjadi acuan bagi seluruh dunia. Besaran Libor ditentukan dari tingkat suku bunga yang diajukan oleh 18 bank. Setiap hari data suku bunga dari 18 bank itu dikumpulkan lalu diolah oleh Thomson Reuters di bawah pengawasan Asosiasi Bankir Inggris.
Biasanya empat tingkat suku bunga terbesar dan empat yang terendah diabaikan. Lalu sisanya kemudian dirata-ratakan untuk menjadi suku bunga Libor. Pada akhir 2007 dan awal 2009 lalu, Barclays berkolusi dengan bank-bank lainnya untuk memanipulasi tingkat bunga LIBOR dan mengajukan tingkat bunga yang rendah. Padahal saat itu krisis moneter sedang mengguncang hebat, Dengan cara ini, Barclays mencoba menyembunyikan likuiditas keuangannya yang sedang sekarat. Mirza melanjutkan, INDONIA akan menjadi basis untuk pasar menciptakan instrumen OIS. Setelah OIS terbentuk maka pasar akan memiliki instrumen hedging yang baru yaitu
Interest Rate Swap (IRS). "Perlu waktu untuk menuju kepada IRS, tapi harus kita mulai karena negara tetangga sudah punya IRS," tambah dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto