KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan masih eksis di saat daya beli menurun. Salah satunya PT Mark Dynamics Indonesia Tbk yang mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2017. Dibandingkan tahun 2016, laba emiten produsen sarung tangan industri itu meroket sebesar 132% menjadi Rp 49,2 miliar. Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan mengatakan kenaikan laba ini seiring meningkatnya produktivitas perseroan ini di sepanjang 2017. Kenaikan produktivitas itu salah satunya penerapan mesin-mesin otomatis. Faktor pendorong lain pendorong kinerja emiten berkode saham MARK ini adalah investasi bidang sumber daya manusia (SDM). "Pengembangan SDM kami membawa berdampak ke cost efficiency," kata Ridwan, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (4/2). Sampai akhir Desember 2017, perseroan membukukan kenaikan volume penjualan cetakan sarung tangan sebesar 23% dibandingkan pencapaian penjualan di 2016 menjadi 5,04 juta pieces. Sepanjang 2017, perusahaan ini membukukan penjualan sebesar Rp 239,78 miliar atau tumbuh 15,7% dibandingkan penjualan di tahun 2016 yang mencapai Rp 207,22 miliar. Laba komprehensif perseroan tercatat Rp 49,24 miliar atau naik 132% dari Rp 21,15 miliar di 2016. Data Malaysian Rubber Glove Manufactures Association (Margma) sebelumnya menyebutkan, kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia rata-rata naik 8% sampai 10% setiap tahun. .
Terapkan mesin otomatis dan efisiensi, laba Mark Dynamics melesat hingga 132%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan masih eksis di saat daya beli menurun. Salah satunya PT Mark Dynamics Indonesia Tbk yang mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang tahun 2017. Dibandingkan tahun 2016, laba emiten produsen sarung tangan industri itu meroket sebesar 132% menjadi Rp 49,2 miliar. Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan mengatakan kenaikan laba ini seiring meningkatnya produktivitas perseroan ini di sepanjang 2017. Kenaikan produktivitas itu salah satunya penerapan mesin-mesin otomatis. Faktor pendorong lain pendorong kinerja emiten berkode saham MARK ini adalah investasi bidang sumber daya manusia (SDM). "Pengembangan SDM kami membawa berdampak ke cost efficiency," kata Ridwan, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (4/2). Sampai akhir Desember 2017, perseroan membukukan kenaikan volume penjualan cetakan sarung tangan sebesar 23% dibandingkan pencapaian penjualan di 2016 menjadi 5,04 juta pieces. Sepanjang 2017, perusahaan ini membukukan penjualan sebesar Rp 239,78 miliar atau tumbuh 15,7% dibandingkan penjualan di tahun 2016 yang mencapai Rp 207,22 miliar. Laba komprehensif perseroan tercatat Rp 49,24 miliar atau naik 132% dari Rp 21,15 miliar di 2016. Data Malaysian Rubber Glove Manufactures Association (Margma) sebelumnya menyebutkan, kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia rata-rata naik 8% sampai 10% setiap tahun. .
