JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,01% ke level 5.371,669 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (10/2). Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, IHSG yang terkoreksi tipis sebesar 0,01% lebih disebabkan oleh adanya aksi profit taking dari para pelaku pasar. Adapun, Bima Setiaji, analis NH Korindo Securities menduga, sentimen dari dalam negeri tidak terlalu banyak berdampak pada pasar. Pasalnya, penurunan indeks lebih disebabkan oleh aksi profit taking beberapa emiten menjelang penutupan perdagangan.
Menurut Nafan, mayoritas indeks Asia ditutup menguat, sementara indeks di Eropa dibuka secara mix dengan kecenderungan menguat. “Saya rasa investor pada ambil aksi profit taking yang menyebabkan IHSG terkoreksi karena mereka sudah mengetahui hasil perilisan data ekonomi transaksi berjalan Indonesia yang mengalami defisit sore ini,” ujarnya. Sentimen dari luar negeri pun turut mempengaruhi pergerakan indeks. Nafan melihat, pernyataan presiden AS, Donald Trump yang berjanji untuk menerapkan kebijakan penting soal reformasi perpajakan di AS secepatnya, turut menjadi katalis positif menguatnya indeks pekan ini. “Pernyataan Trump inilah yang direspons positif oleh pelaku pasar,” imbuhnya. Adapun laju indeks yang sempat menguat kemarin Kamis (9/2), menurut Bima, disebabkan oleh laporan data ekonomi China yang membaik, bahkan di luar ekspektasi pasar. “China ekspornya meningkat, ini berarti ada peningkatan demand secara global sehingga investor optimistis,” ungkapnya.