Terbang 965% dalam 9 hari, saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) kena suspend



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) untuk hari ini. Saham emiten kendaraan listrik ini disetop untuk cooling down setelah mencatat kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

"Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) pada perdagangan tanggal 18 Oktober 2019," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Kamis (17/10).

Penghentian sementara perdagangan saham SLIS dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuan cooling down ini adalah untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham SLIS.


Baca Juga: Melonjak 583% dalam tujuh hari, saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) masuk UMA

BEI menyetop perdagangan saham SLIS setelah emiten baru ini ini masuk kategori unusual market activity (UMA) pada Selasa (15/10) lalu. Setelah itu, harga saham SLIS tetap melaju.

Pada perdagangan Kamis (17/10), harga saham emiten pemilik merek Selis ini melonjak 25% ke Rp 1.225 per saham. Ini adalah harga tertinggi saham SLIS sejak pencatatan saham perdana 7 Oktober lalu, atau hampir dalam dua pekan.

Dalam kenaikan sembilan hari perdagangan, harga saham SLIS meroket hingga 965% dari harga IPO yang sebesar Rp 115 per saham.

Baca Juga: Usai IPO, Produksi Selis Ditargetkan Naik 1,5 Kali Lipat

Sekadar informasi, Gaya Abadi Sempurna menargetkan penjualan Rp 408 miliar tahun ini, meningkat 38,5% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu Rp 294,68 miliar. Emiten ini akan menggunakan dana IPO untuk pembelian bahan baku impor dan pinjaman anak usaha yang memproduksi kendaraan listrik.

SLIS menargetkan produksi 48.000-50.000 kendaraan listrik berupa sepeda listrik dan motor listrik dengan merek Selis. Target ini meningkat dari volume penjualan tahun lalu sekitar 30.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati