JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai kembali menunjukkan peformanya. Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak kinerja yang positif, dan kondisi ini diprediksi masih akan berlanjut untuk tahun ini. Dari sisi top line, GIAA memang mencatat penurunan tipis, sebesar 4% menjadi US$ 3,81 miliar. Namun, laba bersihnya justru tercatat US$ 76,5 juta, jauh lebih baik ketimbang periode tahun lalu yang masih mencatat rugi bersih US$ 373 juta. Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas memaklumi penurunan pendapatan tersebut. Soalnya, penurunan itu bukan karena faktor internal, melainkan faktor eksternal yang memang tidak bisa dihadapai maskapai penerbangan mana pun, yakni bencana alam.
Terbang tinggi, analis rekomendasikan buy GIAA
JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai kembali menunjukkan peformanya. Tahun lalu, perseroan berhasil mencetak kinerja yang positif, dan kondisi ini diprediksi masih akan berlanjut untuk tahun ini. Dari sisi top line, GIAA memang mencatat penurunan tipis, sebesar 4% menjadi US$ 3,81 miliar. Namun, laba bersihnya justru tercatat US$ 76,5 juta, jauh lebih baik ketimbang periode tahun lalu yang masih mencatat rugi bersih US$ 373 juta. Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas memaklumi penurunan pendapatan tersebut. Soalnya, penurunan itu bukan karena faktor internal, melainkan faktor eksternal yang memang tidak bisa dihadapai maskapai penerbangan mana pun, yakni bencana alam.