Terbantu peningkatan anggaran infrastruktur



JAKARTA. Perolehan kontrak meningkat, laba bersih pun terangkat. Demikian target kinerja yang dipasang pengelola PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di tahun ini. Nilai kontrak yang menjadi incaran WIKA sepanjang tahun ini adalah Rp 32,09 triliun, meningkat 20,68% year-on-year. Sedang target laba bersih adalah Rp 430,68 miliar, meningkat 10,16% dari perolehan di tahun lalu.

Perincian target perolehan kontrak di tahun ini adalah kontrak baru senilai Rp 16,52 triliun serta kontrak carry over sebesar Rp 15,57 triliun.

Sepanjang tahun lalu, WIKA membukukan pendapatan senilai Rp 7,74 triliun, meningkat dari Rp 6,02 triliun di tahun 2010. Sedang laba bersih mencapai Rp 390,95 miliar, naik dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 311,24 miliar.


Marolop Nainggolan, Analis Senior Buana Capital, menilai, pengelola WIKA mampu mencetak hasil di atas target di tahun ini. "Selama dua bulan saja, WIKA sudah mengantongi proyek baru senilai Rp 2 triliun. Itu sekitar 12% dari target total perolehan kontrak tahun ini," kata Marolop.

Perusahaan jasa konstruksi, seperti WIKA, lazimnya, panen baru kontrak di tiga kuartal terakhir. Itu berarti, WIKA tidak akan kesulitan untuk memenuhi targetnya.

Ada beberapa faktor yang disebut Marolop akan memuluskan langkah WIKA mencapai target kinerja di tahun ini. Pertama, pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur senilai Rp 204 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp 140,9 triliun.

Kedua, rencana WIKA mengakuisisi Sarana Karya. "Memang tidak akan signifikan kontribusinya. Tapi akuisisi memungkinkan WIKA mengantongi lebih banyak proyek daripada pemerintah," ujar dia.

Proyek pemerintah sangat signifikan bagi kinerja WIKA. Marolop memperkirakan kontribusi proyek pemerintah terhadap pendapatan WIKA di tahun ini berkisar 85%-90%.

Target naik

Dalam catatan Liliana Bambang, analis JP Morgan, WIKA sudah mengantongi proyek besar dalam pipeline tahun 2012-2013. Di antaranya pembangunan bandar udara (bandara) Sepinggan, Balikpapan, bandara Ngurah Rai, jalan tol Surabaya-Mojokerto, dan tol Cengkareng-Kunciran.

Anthony Yunus, analis Kim Eng Securities, memroyeksikan, pemasukan WIKA selama tahun ini Rp 11,03 triliun, sedang laba bersih Rp 419 miliar. Hitungan Liliana, WIKA akan mengantongi pendapatan Rp 8,77 triliun, dan laba bersih Rp 408,38 miliar. Sedang proyeksi pendapatan dan laba bersih versi Marolop masing-masing Rp 11,12 triliun dan Rp 516 miliar.

Anthony merekomendasikan hold dengan target harga Rp 980 per saham, lebih tinggi daripada target harga sebelumnya, Rp 820 per saham. Revisi target didasarkan atas kinerja WIKA yang di atas ekspektasi. Target itu mencerminkan price to earning ratio (PER) di 2012 sebesar 14,1 kali.

Liliana memberi peringkat overweight untuk WIKA, dengan target harga Rp 980 per saham. Target itu mencerminkan PER sebesar 12,6 kali pada tahun ini. Sedang Marolop merekomendasikan hold dengan target harga Rp 980 per saham. Target itu mencerminkan PER 11,11 kali. Sedang PER industri 16,2 kali.

Harga WIKA, Selasa (10/4), tidak berubah dari hari sebelumnya, Rp 880 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini