Terbitkan MTN, DER Kimia Farma meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menerbitkan medium term notes (MTN) tahap I tahun 2017 senilai Rp 400 miliar. MTN tersebut merupakan bagian dari total plafon MTN sebesar Rp 1 triliun.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, rasio utang terhadap modal alias debt equity ratio (DER) KAEF meningkat seiring dengan penerbitan MTN.

Semakin besar rasio DER menunjukkan komposisi total utang semakin besar dibanding total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak kreditur.


"DER KAEF meningkat pada tahun ini sebesar 114%. Padahal tahun lalu tercatat  103%," terang Nafan kepada KONTAN, Selasa (24/10).

Dia menambahkan, meskipun penerbitan MTN ditujukan untuk ekspansi usaha, namun bunga utang perusahaan menjadi dilema. "Bunga utang yang akan dibayarkan berpotensi meningkat sehingga refinancing utang perlu dilakukan," imbuhnya.

Pendanaan tambahan tersebut seiring dengan rencana KAEF yang ingin mengembangkan usaha. Bulan ini, KAEF berencana merampungkan akuisisi perusahaan asal Arab Saudi bernama Dwaa Medical Limited.

Nafan menilai, akuisisi perusahaan tersebut akan membuat penetrasi bisnis KAEF di kawasan Timur Tengah semakin baik. Hal ini mengingat kawasan tersebut, banyak memiliki populasi warga negara Indonesia (WNI).

Rencana lain, KAEF juga yang ingin melakukan akuisisi 2-3 perusahaan di Asia Tenggara dinilai menarik. Pertumbuhan anorganik yang dipilih KAEF itu diharapkan bisa meningkatkan peluang marketing campaign di kawasan Asia Tenggara.

"Diperlukan dukungan stakeholder lokal setempat untuk akselerasi peneterasi pasar di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.

Terkait dengan saham KAEF, secara teknikal pada daily chart, terlihat pola bullish doji star candle. Hal itu mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Buy dengan target harga secara bertahap pada level Rp 2.790 dan Rp 2.900," imbuhnya,

Saham KAEF pada perdagangan Selasa (24/10) bertengger di Rp 2.680. Level tersebut masih sama dengan level penutupan pasar sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini