KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) menerbitkan efek bersifat utang/sukuk (EBIS) yang dilakukan tanpa penawaran umum
medium term notes (MTN) senilai Rp 550 miliar. Surat utang terbitan MTEL ini bertenor 370 hari kalender atau setahun. MTN PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk tahun 2023 ini menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 6,20% untuk MTN ini. Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama mengatakan, dana hasil penerbitan MTN tersebut akan digunakan untuk keperluan
refinancing atau pelunasan awal utang.
“MTN ini digunakan untuk keperluan
refinancing atau pelunasan awal utang bank
existing yang memiliki tingkat suku bunga tinggi,” kata Hendra kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Miliki Total 36.719 Menara Sepanjang Semester I 2023 Adapun rencana ekspansi MTEL tahun depan yaitu mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower) mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optik, hingga penyediaan
power supply. Sesuai dengan penetapan
guidance tahun 2023, nilai capex yang ditargetkan MTEL sebesar Rp 7 triliun. Dengan rincian, 40% difokuskan untuk aktivitas anorganik dan sisanya akan dialokasikan aktivitas organik. Pada semester I-2023, MTEL telah merealisasikan capex sebesar 50%, keberhasilan realisasi capex tersebut digunakan untuk organik dan anorganik. Tidak hanya berberfokus pada pembangunan dan akuisisi menara telekomunikasi, capex tersebut juga digunakan untuk pembangunan fiber optik sebagai mesin pertumbuhan. Saat ini MTEL juga telah memiliki jumlah menara telekomunikasi sebanyak 36.719 atau tumbuh 27,6%
year on year (YoY) dan kabel fiber sepanjang 27.269 km. Dengan adanya pencapaian positif tersebut, MTEL optimistis akan mencapai target hingga akhir 2023.
Baca Juga: Pendapatan Mitratel (MTEL) Diproyeksi Tumbuh 13%, Simak Rekomendasi Sahamnya Adapun strategi yang dimiliki MTEL saat ini meliputi, pengembangan
marketing analytics tools melalui program
consultative selling, meningkatkan kapabilitas layanan
managed services, melihat peluang divestasi
asset operator, dan menjadi konsolidator bisnis pada ekosistem menara. “Kami juga telah menyusun
capability roadmap untuk seluruh karyawan agar siap dalam mendukung rencana transformasi dan fokus untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang lebih baik,” tambah Hendra. Capex sudah terealisasi 50% yang
on going salah satunya dari fiber yang sudah tersebar 11.000 km dengan panduan 2023 sebesar 13.000 km. Sehingga, MTEL optimistis bisa menyelesaikan proyek-proyek yang masih berjalan. “Sampai saat ini, kami memiliki kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun dan kami meyakini ke depannya nilai kontrak tersebut akan bertambah seiring kinerja perusahaan yang positif,” kata dia.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Menerbitkan MTN Senilai Rp 550 Miliar Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, kondisi saham MTEL saat ini secara umum masih cukup solid, di mana pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor. “Selain itu rasio utangnya juga masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan
peers, juga jumlah penyewa yang tumbuh cukup tinggi,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9). Fajar menyebut, saat ini saham MTEL sedang dalam fase
downtrend, setelah menyentuh rekor tertinggi beberapa waktu lalu. Sehingga, Fajar merekomendasikan untuk investor agar
wait and see terlebih dahulu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati