JAKARTA. Rencana PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG) untuk menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau non-HMETD sepertinya belum akan digelar dalam waktu dekat. Ini karena minimum harga penawaran saham ENRG yang telah ditetapkan yaitu Rp 186 per saham, masih lebih tinggi dibandingkan harga saham saat ini. Sebagai catatan saja, pada Jumat (8/6) hingga pukul 11.47 WIB, saham ENRG berada di posisi Rp 143 per saham. "Kami liat pasar dulu, kalau sekarang dilepas kan harga minimum HMETD masih lebih tinggi dibandingkan harga saham kami sekarang. Jadi, tunggu waktu yang tepat," kata direktur Keuangan ENRG Didit Ratam saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/6) malam.ENRG memang berencana menerbitkan non HMETD sebanyak 4,05 miliar saham. Harga Rp 186 per saham adalah harga rata-rata dari 25 hari sebelum penetapan non HMETD tersebut. Sehingga dari hajatan tersebut, anak usaha Bakrie Group ini diperkirakan mendapatkan dana minimal sekitar US$ 80 juta.Untuk memuluskan rencana non HMETD ini, ENRG akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 14 Juni mendatang. "Kami akan minta persetujuan untuk satu tahun. Jadi bisa saja bukan tahun ini keluar," ujar Didit.Lanjut Didit, ENRG juga sedang menjajaki pembeli siaga. "Saat ini kami sudah punya beberapa pilihan. Dua hingga tiga perusahaan," ungkapnya.
Terbitkan non-HMTED, ENRG tunggu saham naik
JAKARTA. Rencana PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG) untuk menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau non-HMETD sepertinya belum akan digelar dalam waktu dekat. Ini karena minimum harga penawaran saham ENRG yang telah ditetapkan yaitu Rp 186 per saham, masih lebih tinggi dibandingkan harga saham saat ini. Sebagai catatan saja, pada Jumat (8/6) hingga pukul 11.47 WIB, saham ENRG berada di posisi Rp 143 per saham. "Kami liat pasar dulu, kalau sekarang dilepas kan harga minimum HMETD masih lebih tinggi dibandingkan harga saham kami sekarang. Jadi, tunggu waktu yang tepat," kata direktur Keuangan ENRG Didit Ratam saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/6) malam.ENRG memang berencana menerbitkan non HMETD sebanyak 4,05 miliar saham. Harga Rp 186 per saham adalah harga rata-rata dari 25 hari sebelum penetapan non HMETD tersebut. Sehingga dari hajatan tersebut, anak usaha Bakrie Group ini diperkirakan mendapatkan dana minimal sekitar US$ 80 juta.Untuk memuluskan rencana non HMETD ini, ENRG akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 14 Juni mendatang. "Kami akan minta persetujuan untuk satu tahun. Jadi bisa saja bukan tahun ini keluar," ujar Didit.Lanjut Didit, ENRG juga sedang menjajaki pembeli siaga. "Saat ini kami sudah punya beberapa pilihan. Dua hingga tiga perusahaan," ungkapnya.