Terbitkan ORI, pemerintah bidik Rp 20 triliun



JAKARTA. Setelah menerbitkan Sukuk Tabungan, pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) jenis ritel lainnya, yaitu Obligasi Ritel Indonesia (ORI) pada akhir September mendatang. Dari penerbitan tersebut, pemerintah menargetkan bisa menyerap dana sekitar Rp 20 triliun.

"ORI akan diterbitkan sekitar Rp 20 triliun," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan, Senin (5/9). Jumlah tersebut sama dengan target penyerapan ORI tahun lalu yang juga sebesar Rp 20 triliun.

Lebih lanjut, menurut Robert, penawaran ORI akan dilakukan selama hampir sebulan. Masa penawaran akan dibuka pada 29 September 2016 dan ditutup pada 20 Oktober 2016 mendatang.


Sekadar gambaran, hingga saat ini, pemerintah telah menerbitkan SBN ritel senilai total Rp 38 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penerbitan Saving Bond Ritel (SBR) sebesar Rp 3,91 triliun, Sukuk Ritel (sukri) Rp 31,5 triliun, dan Sukuk Tabungan Rp 2,585 triliun.

Sebelumnya, Robert membuka peluang untuk tidak melakukan penambahan penerbitan (up size) ORI dari target indikatif, lantaran kebutuhan pemerintah sudah cukup. Jika pemerintah tidak melakukan penambahan penerbitan, maka porsi penerbitan SBN ritel sebesar Rp 58 triliun atau 9,24% dari total target penerbitan SBN (bruto) sebesar Rp 628 triliun.

Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan penerbitan SBN ritel pada tahun lalu yang hanya Rp 49,3 triliun, sesuai dengan target pemerintah untuk memperbesar porsi kepemilikan asing dalam SBN pemerintah. Adapun jumlah tersebut terdiri dari penerbitan Sukri sebesar Rp 21,9 triliun dan ORI Rp 27,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini