Terblokirnya Terusan Suez turut memberikan dampak pada industri smartphone



KONTAN.CO.ID - BOSTON. Sekitar hampir seminggu lamanya kapal kontainer raksasa Ever Given tersangkut di Terusan Suez dan membuat jalur perdagangan internasional tersebut macet total. Meski kini telah kembali ke kondisi normal, namun terblokirnya Terusan Suez tetap menyisakan dampak bagi banyak sektor.

Lembaga riset Strategy Analytics baru-baru ini memprediksi bahwa macetnya Terusan Suez juga berdampak pada industri smartphone yang sebenarnya sudah cukup kesulitan selama pandemi. Meskipun demikian, mereka mengatakan bahwa pengaruhnya tidak akan terlalu signifikan.

Dilansir dari Gizmochina, lembaga riset tersebut memperkirakan bahwa Terusan Suez mencatat kurang dari 5% aliran logistik ponsel pintar global. Banyak dari komponen ponsel pintar yang beredar di dunia kini dikirim menggunakan jalur laut lain atau dengan pesawat terbang.


Namun macetnya Terusan Suez turut menghambat pasokan minyak dan bahan bakar ke banyak pihak. Hal ini secara tidak langsung juga menyebabkan gangguan pada bisnis ponsel pintar.

Kenaikan harga bahan bakar akan mempengaruhi truk pengiriman dan pabrik yang mengandalkan generator dan dapat menyebabkan sedikit kenaikan harga.

Baca Juga: Kapal kontainer yang blokir Terusan Suez akhirnya kembali bergerak

Selama pandemi, industri ponsel pintar sudah cukup kesulitan memenuhi pesanan karena pabrik-pabrik dipaksa mengurangi jam kerja hingga jumlah pegawai. Hal ini membuat mereka harus menghadapi kekurangan chip, yang juga memengaruhi tablet, laptop, TV, dan mobil.

Insiden terjepitnya kapal Ever Given sejak Selasa (23/3) membuat perdagangan global ikut terhambat lantaran jalur pengapalan lewat Mesir itu memegang peranan penting bagi rute logistik dunia.

Sejumlah pemberitaan menyebutkan, sekitar 30% dari volume pengiriman peti kemas dunia melewati terusan sepanjang 193 kilometer tersebut. Jumlah itu sekitar 12% dari total perdagangan global.

Macetnya Terusan Suez dikabarkan membuat muatan kargo senilai US$ 9,6 miliar yang biasa melintasi Asia dan Eropa menjadi tertahan. Kerugian ditaksir mencapai US$ 400 juta per jam untuk barang yang tertunda.

Pada Senin (29/3/2021) malam, pengiriman barang kembali bergerak di Terusan Suez, Mesir. Saat ini diperkirakan ada sekitar 422 kapal sedang mengantre untuk meneruskan perjalanan bisnis mereka.

Selanjutnya: Terusan Suez tak lagi terblokir, ratusan kapal mengantre untuk lewat