KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nusa proyek kripto yang berasal dari Indonesia akan melanjutkan pengembangan proyek kepada Web 3.0. Nusa merupakan aset kripto rebranding dari Tadpole Finance yang sudah terdaftar di Bappebti. Sebelumnya, Tadpole Finance yang mengambil lelucon meme ‘kecebong’ tersebut berfokus pada
decentralized finance (DeFi). CEO Nusa Wildan Ramadhan mengatakan, mereka memiliki misi yang lebih luas dan menyesuaikan tren serta kebutuhan saat ini.
“Untuk pengembangan bisnis dan penyesuaian visi dan misi baru. Nusa tidak hanya berfokus pada DeFi tapi juga memperluas ranah ke projek Web 3.0 dan lainnya,” katanya dalam keterangannya, Selasa (8/11).
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Acuan Hambat Pertumbuhan Aset Kripto Wildan mengungkapkan, visi Nusa adalah untuk menyediakan layanan Web 3.0 yang mudah digunakan oleh pengguna Indonesia maupun global. Visi tersebut akan diwujudkan dalam 4 misi utama yaitu, pertama, mengikuti perkembangan teknologi Web 3.0 terkini. Kedua, berinovasi menggunakan teknologi blockchain yang dapat digunakan oleh industri lain untuk pengembangan bisnis. “Kemudian yang ketiga, menciptakan platform Web3 yang sederhana, informatif, dan mudah digunakan. Dan terakhir, menciptakan mekanisme insentif yang sehat bagi komunitas pendukung proyek Nusa,” ucapnya. Platform Nusa siap digunakan sejak tanggal 31 Oktober 2022 bersamaan dengan peluncuran beberapa fitur baru diantaranya: Swap, Liquidity Provision, dan Farms.
Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi Terus Menekan Industri Kripto Selain fitur baru, Nusa juga merebranding token TAD (lama) menjadi token baru bernama NUSA. Pengguna dapat melakukan migrasi token TAD yang dimiliki menjadi NUSA di platform Nusa.
Token NUSA juga dapat dibeli di beberapa exchange ternama seperti PancakeSwap dan Indodax. Wildan Ramadhan menambahkan, karena berhubungan Web 3.0, ke depannya proyek ini juga akan mengembangkan NFT. Nusa juga tidak menutup kemungkinan juga mengembangkan fitur-fitur lain. “Ke depannya, Nusa akan mengembangkan berbagai fitur Web3 lainnya seperti NFT Marketplace dan Mobile Apps,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli