KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan EKonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pun memprediksi wabah virus corona atau Covid-19 ini akan menahan pertumbuhan ekonomi di kisaran 2,4% - 2,6%. "Pandemi memberikan ancaman besar, baik untuk kehidupan masyarakat maupun perekonomian Indonesia. Pelemahan ekonomi baik di sektor riil maupun finansial tidak dapat terhindarkan," ujar Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4). Penurunan pertumbuhan di tahun ini disebabkan oleh banyaknya sektor yang terdampak oleh virus dari negara tirai bambu tersebut, bahkan termasuk sektor dengan kontribusi terbesar seperti industri pengolahan, serta sektor perdagangan besar dan eceran.
Baca Juga: Pinjaman sektor pendidikan masih normal, ini strategi fintech lending Riefky juga memandang bahwa penurunan aktivitas ekonomi tersebut menjalar ke penurunan permintaan kredit sehingga pertumbuhan kredit akan melambat. Bahkan, ia memprediksi pertumbuhan kredit hanya akan berada di kisaran 4,5% - 5,5%, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,1%. Mengingat virus ini juga menggerogoti perekonomian dunia, maka ini berisiko menekan ekspor dan impor sehingga ancaman pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) masih memungkinkan.