KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus Covid-19, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PT PP Infrastruktur melambat. Hal tersebut berkaca pada serapan belanja modal yang masih minim.

Direktur Keuangan PP Infrastruktur I Komang Sudarma menyebutkan hingga kuartal III-2020 serapan belanja modal atawa capital expenditure (capex) baru 27,4% dari total capex sebesar Rp 500 miliar. "Serapan capex sampai dengan kuartal III sebesar Rp 137 miliar," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (14/10).

Menurutnya, lambatnya serapan capex akibat mundurnya waktu mulai pekerjaan proyek investasi di Pekanbaru Kampar dan melambatnya pekerjaan di SPAM Gresik akibat Covid-19.

Adapun proyek SPAM yang sedang dikerjakan anak usaha PT PP (Persero) Tbk ini yaitu SPAM Tangerang Selatan (Tangsel), SPAM Gresik, dan SPAM Pekanbaru Kampar.

Untuk pengerjaan SPAM Tangsel, Komang menyebut sedang proses  penyelsaian konstruksi jaringan. Kemudian, SPAM Gresik dalam proses penyelsaian konstruksi IPA, resevoar dan jaringan. Sedangkan Pekanbaru Kampar baru akan mulai konstruksi. "Dengan adanya pandemi Covid-19, proses pekerjaan melambat 30% dari rencana," sebutnya.

Baca Juga: PTPP rampungkan royek Dermaga IV Pelabuhan Penyebrangan Merak – Bakauheni

Akibatnya, jadwal proyek selesai akan mundur 3-6 bulan. Lanjutnya, untuk SPAM Tangsel dan Gresik, ia menyebut akan selesai di semester I tahun depan.

Oleh sebab itu, perusahaan memperkirakan serapan capex hingga akhir tahun akan turun. "Proyeksi turun menjadi Rp 408 miliar," tukasnya.

Dengan ketiga proyek tersebut, kapasitas yang dikelola PP Infrastruktur akan bertambah 2.300 liter per detik. Adapun proyek SPAM Tangsel memiliki kapasitas 300 liter/detik. Kemudian SPAM Gresik dan Pekanbaru Kampar masing-masing berkapasitas 1.000 liter/detik.

Selain itu, berdasarkan website perusahaan saat ini, PP Infrastruktur telah mengoperasikan SPAM Bekasi dengan kapasitas 200 liter/detik.

Selanjutnya: Sah! Gugatan PKPU PTPP oleh mandor dan vendor dicabut & dicoret di pengadilan niaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo