Terdampak Covid-19, SKK Migas revisi target produksi LNG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, bakal merevisi target produksi gas alam cair (Liquefied Natural Gas (LNG) tahun ini akibat pandemi Covid-19.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko menjelaskan revisi target meliputi produksi kilang pada Kilang Bontang.

"Untuk target Kilang Tangguh masih di122 standard kargo sementara Kilang Bontang menjadi 85,3 standard kargo hingga akhir tahun," ungkap Arief kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).


Asal tahu saja, semula SKK Migas menargetkan produksi LNG sebanyak 211,9 standard kargo. Dengan rincian, Kilang Tangguh sebanyak 122,3 standard kargo dan Kilang Bontang sebanyak 89,6 standard kargo.

Arief melanjutkan, selain dampak pandemi Covid-19, revisi tipis pada target juga diakibatkan oleh faktor maintenance atau perawatan oleh produsen di wilayah Kalimantan Timur.

Baca Juga: Sebanyak 14 perjanjian penyesuaian harga gas bumi diteken 4 KKKS dan 11 pembeli gas

Sementara itu, hingga April 2020 realisasi produksi LNG Kilang Tangguh mencapai 40,6 standard kargo dan Kilang Bontang sebesar 32,2 standard kargo.

Di sisi lain, ekspor tercatat mencapai 54,1 standard kargo dan serapan domestik sebesar 18,7 standard kargo.

Dalam catatan Kontan.co.id, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang saat ini kapasitas kilang LNG di Indonesia sebesar 16 MTPA yang berasal dari LNG Tangguh 7,6 MTPA dan LNG Bontang 8,6 MTPA.

"Kapasitas kilang LNG akan bertambah sebesar 13,3 MTPA jika proyek train 3 Tangguh dengan kapasitas 3,8 MTPA dan Abadi LNG (Masela Project) sebesar 9,5 MTPA selesai dibangun. Pasar ekspor utama LNG ke China, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Taiwan yang dipasok dari kilang LNG Badak dan LNG Tangguh," ujar Dwi pada medio Maret lalu.

SKK Migas bahkan memproyeksikan bakal menjadi pemasok LNG dunia lewat penambahan kapasitas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari