Terdampak Kenaikan Suku Bunga, NPM BRI Finance Turun 0,39%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance menyampaikan bahwa perusahaannya cukup terdampak dengan adanya tren kenaikan suku bunga acuan.

Direktur Operasional BRI Finance, Willy Halim Sugiardi, mengatakan bahwa meskipun terdampak, di sisi lain BRI Finance terus mempertahankan suku bunga pembiayaan agar nasabah tetap mendapatkan bunga yang kompetitif.

Net Profit Margin atau NPM BRI Finance per Agustus 2023 mengalami penurunan menjadi 9,39% sedangkan di bulan yang sama tahun 2022 mencatatkan NPM sebesar 9,78%. Angka tersebut otomatis menunjukkan penurunan sebanyak 0,39% secara tahunan atau Year-on-Year (yoy).


Baca Juga: Sejumlah Faktor Membuat Pulau Jawa Masih Mendominasi Piutang Pembiayaan BRI Finance

“Perbandingan tersebut memperlihatkan adanya tekanan dari COF seiring dengan BI7DRR sebesar 2% dibandingkan tahun lalu,” ujar Willy kepada Kontan, Jumat (29/8).

Kendati demikian, dengan penurunan yang terjadi per Agustus tersebut, Willy optimistis hingga akhir tahun 2023 ini BRI Finance menargetkan NPM Perseroan di atas 10%.

Willy juga mengatakan bahwa BRI Finance terus melakukan langkah-langkah strategis untuk pencapaian target NPM di antaranya dengan melakukan rekomposisi pembiayaan consumer, di mana memiliki fokus pada pembiayaan consumer yang memiliki yield lebih tinggi.

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Catatkan Pertumbuhan Pembiayaan Multiguna Hingga Agustus 2023

“Fokusnya pada pembiayaan mobil bekas, refinancing, dan pembiayaan motor,” tambah Willy.

Selain itu, BRI Finance juga mengembangkan dan memperkuat fungsi digital bisnis dan proses digitalisasi meliputi reorganisasi dan aplikasi digital yaitu myBRIf dan aplikasi proses bisnis New Mobile Order (NEMO).

Langkah terakhir yang dilakukan BRI Finance adalah meningkatkan kualitas pembiayaan melalui risk management secara berkala untuk menekan COC dengan melakukan pengembangan, evaluasi dan validasi credit risk dan collection scoring.

Baca Juga: Pembiayaan Multiguna BRI Finance Hingga Agustus 2023 Capai Rp 2,2 Triliun

“Dengan melakukan analisis data SLIK, verifikasi identitas dan foto debitur dalam satu engine proses bisnis guna membantu meningkatkan objektifitas assessment calon debitur,” ujar Willy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli