Terdampak pandemi corona, NPL Pegadaian sempat naik di 3,5% pada akhir April



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih meluas membuat kinerja PT Pegadaian (Persero) sempat terpengaruhi. Pasalnya, pada Maret lalu Pegadaian mencatat tingkat Non Performing Loan (NPL) mencapai 2%.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo menyebutkan, lonjakan NPL terjadi pada bulan Mei. Dimana, pada bulan tersebut NPL Pegadaian tercatat 3,42%.

Baca Juga: Perluas jaringan bisnis syariah, Pegadaian gandeng lembaga wakaf MUI

“Kalau dilihat secara tren, sampai akhir April itu NPL kita 3,5%. Sementara pada bulan Mei, itu 3,42%. Lalu per 18 Juni lalu, NPL perusahaan turun signifikan, mencapai 2,5%. Faktornya karena di dorong oleh program restrukturisasi,” ujar Harianto kepada Kontan Rabu, (24/6).

Lanjut ia, faktor lainnya disebabkan oleh pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Oleh sebabnya, hal itu mendatangkan angin segar terhadap perusahaan karena kantor cabang mulai beroperasi. “Faktor lainnya juga di dorong oleh PSBB. Sebab kantor cabang sudah mulai di buka, sehingga nasabah mulai datang. Mudah-mudahan NPL kita terus membaik,” tambah Harianto.

Asal tahu saja, gadai pelat merah ini sebelumnya menargetkan outstanding loan mencapai Rp 54,5 triliun. Namun, di tengah pandemi Harianto belum dapat memastikan apakah target tersebut akan direvisi.

Baca Juga: Pegadaian akan menerbitkan obligasi dan sukuk Rp 2 triliun, ini bunga yang ditawarkan

Ia bilang, setelah bulan Juni pihaknya akan melakukan evaluasi, sehingga nantinya perusahaan dapat mengambil kebijakan terkait target tersebut.

“Setelah bulan Juli kami akan melakukan evaluasi. Nanti akan di bahas apakah target tersebut akan di revisi atau sebaliknya. Namun yang pasti, saat ini Pegadaian tidak fokus terhadap pertumbuhan, tapi bagaimana untuk mempertahankan kualitas aset,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .