KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) proyeksikan industri pariwisata mengalami kerugian Rp 50 triliun per bulan. Mayoritas berasal dari kerugian industri pendukung pariwisata seperti UKM, pangan, transportasi, ekonomi kreatif, dan lain sebagainya. Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi kerugian industri pariwisata secara makro dilihat dari total wisatawan mancanegara (wisman) yang akan turun dari 16 juta menjadi 4 juta turis. "Maka dengan berkurang 12 juta turis dikalikan rata-rata pengeluaran US$ 1.260 total kerugian sebesar US$ 15 miliar atau setara Rp 225 triliun," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (18/1). Dari sana, lanjutnya, kerugian untuk sektor hotel adalah 41,2 juta kamar dengan rata-rata Rp 1 juta per malam maka kerugiannya sebesar Rp 41,2 triliun. Angka tersebut belum termasuk kerugian dari sektor hiburan, sightseeing, belanja souvenir, dan lainnya.
Terdampak pandemi, industri pariwisata diproyeksikan rugi Rp 50 triliun per bulan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) proyeksikan industri pariwisata mengalami kerugian Rp 50 triliun per bulan. Mayoritas berasal dari kerugian industri pendukung pariwisata seperti UKM, pangan, transportasi, ekonomi kreatif, dan lain sebagainya. Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi kerugian industri pariwisata secara makro dilihat dari total wisatawan mancanegara (wisman) yang akan turun dari 16 juta menjadi 4 juta turis. "Maka dengan berkurang 12 juta turis dikalikan rata-rata pengeluaran US$ 1.260 total kerugian sebesar US$ 15 miliar atau setara Rp 225 triliun," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (18/1). Dari sana, lanjutnya, kerugian untuk sektor hotel adalah 41,2 juta kamar dengan rata-rata Rp 1 juta per malam maka kerugiannya sebesar Rp 41,2 triliun. Angka tersebut belum termasuk kerugian dari sektor hiburan, sightseeing, belanja souvenir, dan lainnya.