KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan di tahun 2020. Buktinya pendapatan perusahaan turun 36,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 255,66 miliar di tahun lalu. Corporate Secretary INPS Jerry Erfansyah mengatakan, penurunan kinerja tersebut utamanya terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga banyak pelanggan INPS yang membatasi kegiatan operasional usaha mereka di tahun lalu. Adapun, pendapatan INPS di tahun 2020 ditopang oleh beberapa lini bisnis antaranya segmen trading dan jasa logistik.
Kontribusi pendapatan pada segmen trading agen Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas di tahun lalu tercatat sebesar Rp 48,13 miliar dan Rp 23,856 miliar. Sementara untuk segmen ritel atau SPBU sebesar Rp 60,700 miliar serta jasa logistik sebesar Rp 109,677 miliar. Meskipun mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan, perusahaan yang juga dikenal dengan nama Inprase Group ini berhasil mengoptimalkan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Salah satunya pada beban pokok penjualan yang turun 35,79% yoy menjadi Rp 206,49 miliar di tahun 2020. Sedangkan pada tahun 2019, beban pokok penjualan INPS mencapai Rp 321,61 miliar. Penurunan pengeluaran juga terjadi pada beban penjualan INPS di sepanjang tahun 2020. Tercatat, beban usaha turun 26,24% yoy dari semula Rp 5,08 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 3,74 miliar di periode yang sama tahun lalu. Baca Juga: Indah Prakasa Sentosa (INPS) berencana menambah sejumlah unit kendaraan tahun ini
INPS Chart by TradingView