Terdampak pandemi, Nusa Raya Cipta (NRCA) revisi target kontrak baru di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), unit konstruksi milik PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), pada  semester I-2020 mencatat pendapatan  sebesar Rp 1,13 triliun.

Pendapatan  tersebut  menurun  apabila  dibandingkan  dengan periode yang sama pada semester I-2019 sebesar 13,7% dari Rp 1,31 triliun. Perusahaan juga membukukan laba bersih Rp 43,1 miliar dari Januari - Juni 2020, menurun 41,8% dari laba bersih semester I-2019 sebesar Rp 74,1 miliar. 

Baca Juga: Harga batubara lesu, ini strategi ABM Investama (ABMM) menjaga kinerja


Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman menjelaskan, NRCA  pada  semester  I-2020   berhasil membukukan  kontrak  baru  senilai Rp 558,8 miliar, 61,4% lebih rendah dari kontrak baru yang dicapai pada semester I-2019 sebesar  Rp 1,52 triliun.

"Proyek  utama  yang  diperoleh  pada  semester I-2020  adalah Lampung  City Mall,  Extension  North Wing  Ayana  Resort  Jimbaran  Bali, Mega Surya  Mas  Extension  Surabaya,  Sekolah  Tritunggal  Semarang,  Electrical Carstensz Apartment Gading Serpong, and Tempo Optima Cikarang," ujar Erlin, Rabu (12/8).

Erlin menyampaikan, unit bisnis konstruksi juga menghadapi sedikit penurunan akibat situasi COVID- 19 ini, terutama karena penurunan kegiatan dalam proyek yang sedang berjalan karena pemilik proyek tidak dapat menjual properti mereka dan/atau mereka perlu menjaga likuiditas selama situasi ini.

"Kami memperkirakan sekitar 30% dari proyek  kami  yang  ada,  telah  melambat,  sementara  70%  sisanya  masih  aktif. Sementara itu, kami berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 588,8 miliar pada semester I-2020, namun kami memperkirakan bahwa untuk sisa tahun ini, tidak akan ada tambahan kontrak baru yang signifikan di pasar karena bisnis properti akan membutuhkan waktu untuk kembali normal," jelasnya.

Oleh karena itu, NRCA telah merevisi target kontrak baru di 2020, yang diproyeksikan akan lebih rendah sekitar 15% dibandingkan dengan kontrak baru 2019 yaitu sebesar Rp 2 triliun. 

Baca Juga: Semester I 2020, Elnusa (ELSA) serap belanja modal Rp 270 miliar

Ia mengatakan, unit bisnis properti, yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penjualan tanah  kawasan  Industri,  juga  mengalami  tantangan  dengan  keterlambatan dalam keputusan investasi karena kebijakan lockdown di beberapa negara dan masa pembatasan  sosial  yang  dikeluarkan  oleh  Pemerintah  Indonesia sejak Maret  2020. 

"Tetapi pemerintah  telah  melonggarkan  pembatasan  secara  bertahap melalui pembukaan secara parsial kota-kota besar di Indonesia pada bulan Juni 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi