Terdampak pandemi, pendapatan Selamat Sempurna (SMSM) diramal turun dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir September 2020, hampir semua segmen bisnis PT Selamat Sempurna (SMSM) tertekan akibat pandemi Covid-19. Ambil contoh segmen karoseri turun paling anjlok hingga 69% yoy menjadi Rp 58 miliar, segmen lain-lain turun 26% yoy, dan segmen penyaring (filter) yang mendominasi penjualan SMSM  merosot 16% yoy menjadi Rp 1,71 triliun.

Adapun segmen radiator juga turun 5% yoy. Ada satu segmen penjualan SMSM yang tumbuh, yakni bisnis distribusi (trading) tumbuh tipis 2% yoy menjadi Rp 721 miliar. 

Jika ditotal, penjualan SMSM di 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2020, turun 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun dari yang sebelumnya Rp 3,78 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersihnya juga ikut turun 13% yoy menjadi Rp 353 miliar. 


Baca Juga: Kinerja Integra Indocabinet (WOOD) di kuartal III-2020 menguat, berikut penopangnya

Direktur Keuangan Selamat Sempurna, Ang Andri Pribadi menjelaskan kinerja SMSM pada sembilan bulan tahun buku 2020 terdampak negatif pada semester pertama oleh pandemi Covid-19. 

Andri mengungkapkan di kuartal IV 2020 diproyeksikan semua segmen tetap mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun segmen radiator yang mungkin mengalami perbaikan. 

"Pada kuartal IV (Oktober-Desember) 2020 diproyeksikan akan mengalami penurunan sebesar 10% dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2019," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/11). 

Lantas kalau kinerja setahun (full year) 2020 dibandingkan dengan 2019, Andri bilang kinerja SMSM akan kontraksi minus 15% sampai dengan 17% yoy. 

Baca Juga: Ketiban berkah WFH, pendapatan Smartfren Telecom (FREN) melonjak 37,55%

Manajemen SMSM mengatakan visibilitas perkembangan pasar dalam beberapa bulan mendatang tetap terbatas meskipun SMSM mencatatkan perbaikan kinerja jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, adanya perkembangan pandemi Covid-19 di sejumlah negara seperti Eropa, Amerika Utara dan Selatan, serta di Asia, perusahaan sulit memprediksi seperti apa tindakan yang akan diambil pihak berwenang. 

Maka dari itu, penerapan langkah-langkah baru dalam beberapa bulan mendatang, memungkinkan bisa membatasi produksi dan bisnis. Adapun ketidakpastian ini juga bakal berdampak pada permintaan di sektor suku cadang atau komponen otomotif.  

Selanjutnya: Pendapatan naik, laba Alfamart (AMRT) dan Alfamidi (MIDI) turun tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi