KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan bergerak melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/6). Hal ini seiring dengan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/6) yang tetap tinggi. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan, inflasi AS secara tahunan berada di atas 8,6% karena imbas kenaikan harga energi. Menurutnya, perkembangan ini dapat menjadi faktor pendorong bagi AS untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. "Sementara itu, dari domestik, pelaku pasar akan mengantisipasi data neraca perdagangan yang diprediksi masih akan melanjutkan surplus," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/6).
Terdampak Tingginya Inflasi AS, Rupiah Diramal Memerah pada Senin (13/6)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan bergerak melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/6). Hal ini seiring dengan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/6) yang tetap tinggi. Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan, inflasi AS secara tahunan berada di atas 8,6% karena imbas kenaikan harga energi. Menurutnya, perkembangan ini dapat menjadi faktor pendorong bagi AS untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. "Sementara itu, dari domestik, pelaku pasar akan mengantisipasi data neraca perdagangan yang diprediksi masih akan melanjutkan surplus," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/6).