KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,23% pada perdagangan Kamis (16/8) setelah rontok 17,59% dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. Saham emiten pelat merah ini anjlok setelah keluar dari indeks MSCI Global Small Cap Index. Analis Senior Advisor CSA Research Reza Priyambada mengatakan, reaksi pasar akibat hengkangnya PTBA dari indeks MSCI hanya sementara. Karena yang terpenting PTBA bisa menjaga pertumbuhan kinerjanya. Jika dilihat dari kinerja, PTBA selalu mengalami pertumbuhan yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada semester pertama tahun 2018, Bukit Asam mencatat pertumbuhan pendapatan 17,28% menjadi Rp 10,52 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,97 triliun. Persentase volume penjualan juga meningkat 7,01% dibanding periode yang sama 2017 lalu. Laba bersih emiten batubara BUMN ini juga tumbuh sebesar 50% pada semester I tahun 2018 menjadi Rp 2,58 triliun dibanding periode yang sama pada tahun 2017 yang mencapai Rp 1,72 triliun.
Terdepak dari indeks MSCI, prospek Bukit Asam tetap menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,23% pada perdagangan Kamis (16/8) setelah rontok 17,59% dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. Saham emiten pelat merah ini anjlok setelah keluar dari indeks MSCI Global Small Cap Index. Analis Senior Advisor CSA Research Reza Priyambada mengatakan, reaksi pasar akibat hengkangnya PTBA dari indeks MSCI hanya sementara. Karena yang terpenting PTBA bisa menjaga pertumbuhan kinerjanya. Jika dilihat dari kinerja, PTBA selalu mengalami pertumbuhan yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada semester pertama tahun 2018, Bukit Asam mencatat pertumbuhan pendapatan 17,28% menjadi Rp 10,52 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,97 triliun. Persentase volume penjualan juga meningkat 7,01% dibanding periode yang sama 2017 lalu. Laba bersih emiten batubara BUMN ini juga tumbuh sebesar 50% pada semester I tahun 2018 menjadi Rp 2,58 triliun dibanding periode yang sama pada tahun 2017 yang mencapai Rp 1,72 triliun.