Terdeteksi di Malaysia, virus corona bermutasi jadi 10 kali lebih menular



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mutasi virus corona baru yang "10 kali lebih menular" terdeteksi di Malaysia. 

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, masyarakat harus lebih berhati-hati, setelah mutasi D614G dari virus korona terdeteksi.

"Ditemukan (virus corona) 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi orang lain dan lebih mudah menyebar, jika disebarkan oleh individu penyebar super," kata Noor Hisham dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, Minggu (16/8), seperti dikutip Channel News Asia.


Mutasi tersebut terdeteksi oleh Malaysian Institute for Medical Research, sebagai hasil dari uji isolasi dan kultur pada tiga kasus dari kluster Sivagangga dan satu kasus dari kluster Ulu Tiram.

Baca Juga: Pemerintah negara bagian Penang Malaysia menghentikan kedatangan turis medis

"Sejauh ini, kedua kluster ini terkendali sebagai bagian dari tindakan kontrol kesehatan masyarakat yang cepat," ujar Noor Hisham. "Tes awal ini dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk kasus indeks untuk dua kluster".

Noor Hisham menambahkan, mutasi D614G ditemukan oleh para ilmuwan pada Juli lalu. Dan, kemungkinan besar menyebabkan penelitian vaksin saat ini tidak lengkap atau tidak efektif terhadap mutasi virus corona ini.

Karena itu, Noor Hisham berpesan kepada warga Malaysia, untuk terus menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian kesehatan masyarakat. Termasuk, menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan, dan memakai masker.

"Situasi terbaru, Covid-19 terkendali, dan Kementerian Kesehatan serta lembaga lainnya masih melakukan upaya untuk mengekang penyebaran Covid-19," katanya.

Baca Juga: Ekonomi Malaysia kuartal II 2020 minus 17,1%, terburuk sejak 20 tahun terakhir

“Butuh kerjasama publik agar kita bisa bersama-sama memutus rantai penularan Covid-19 dari segala jenis mutasi,” tegas dia yang menambahkan, hingga Minggu (16/8), Malaysia melaporkan 9.200 kasus virus corona, dengan 216 kasus aktif.

Editor: S.S. Kurniawan