JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di tengah optimisme laju pertumbuhan ekonomi pada perdagangan Jumat (5/5). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,25% atau 13,934 poin ke level 5.683,377. Volume perdagangan akhir pekan ini 10,24 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,39 triliun. Tercatat 153 saham bergerak naik, 171 saham bergerak turun, dan 114 saham stagnan. Tujuh dari 10 indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor konstruksi memimpin penguatan 1,28%. Sementara, sektor pertambangan paling dalam penurunan 1,75%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT PP (Persero) Tbk naik 10,37% ke Rp 2.980, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 7,64% ke Rp 338, dan PT PP Properti Tbk (PPRO) naik 5,17% ke Rp 244. Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,41% ke Rp 1.980, PT Adaro Engery Tbk (ADRO) turun 3,41% ke Rp 1.560, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 3,16% ke Rp 11.500. Investor asing membukukan aksi beli Rp 691,492 miliar. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 712,874 miliar. Laju IHSG didukung sajian data ekonomi domestik yang positif. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution, tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2% sampai 5,3% hingga akhir 2017. Optimisme tersebut didukung oleh tercapainya pertumbuhan ekonomi kuartal-I sebesar 5,01%. "Kita bisa arahkan, sampai akhir tahun ini, perkiraan 5,2% sampai 5,3% dapat tercapai. Kalau sepanjang tahun lalu kan di angka 5,02%," ungkap Darmin di kantornya. Lebih lanjut, Darmin menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini masih sama seperti tahun sebelumnya. Sebagian besar faktor pendorong masih dari ekspor dan impor. Selain itu, investasi dan konsumsi rumah tangga juga masih menjadi andalan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Kalau dulu, motor penggerak ekonomi kita hanya sebatas konsumsi dan investasi. Sekarang sudah nambah ke sektor ekspor-impor," terang Darmin. Di sisi lain, wajah bursa Asia sebagian besar memerah. Terseret turunnya harga minyak dan menjelang rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, indeks S & P / ASX 200 berakhir turun 0,68 % atau 39,77 poin, di level 5.836,60, karena penurunan saham sumber daya di tengah lonjakan saham Macquarie 3,23% setelah meraup laba setahun penuh melebihi ekspektasi. Sektor sumber daya memperpanjang penurunannya. Saham Rio Tinto kehilangan 2,01%, Fortescue merosot 3,02 % dan BHP Billiton turun 2,67 %. Saham minyak juga melemah, dengan Santos turun 3,02 % dan Woodside turun 2,68 %. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,82 % pada pukul 3:32 sore. Di bursa China daratan, Shanghai Composite turun 0,77 % atau 24,01 poin, berakhir pada 3.103,36, dan Komposit Shenzhen kehilangan 1,24 % atau 23,57 poin, ditutup pada 1.872,79. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto