Terdongkrak Kinerja Keuangan, Harga Saham Multifinance Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan beberapa emiten multifinance yang membukukan pertumbuhan telah mendongkrak kinerja dari harg saham mereka. Terlebih, emiten-emiten multifinance yang memiliki kapitalisasi besar.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) yang merupakan emiten dengan kapitalisasi terbesar di sektor multifinance menjadi salah satunya. Sepanjang tahun ini, Saham BFI Finance telah mengalami peningkatan 27,96% menjadi 1350.

Kondisi tersebut pun juga berdampak pada kapitalisasi pasar dari BFI Finance yang meningkat sejak akhir tahun lalu. Dimana, akhir tahun lalu kapitalisasi pasar BFI Finance baru sekitar Rp 16,84 triliun dan kini menjadi Rp 21,56 triliun.


Dari sisi kinerja keuangan, BFI Finance mampu membukukan kenaikan laba hingga 59,7% secara tahunan menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2022. Didukung oleh total pembiayaan baru yang disalurkan perusahaan mencapai Rp 20 triliun dan naik 52,7% secara tahunan.

Baca Juga: FIF Bukukan Laba Bersih Rp 3,17 Triliun di 2022

Direktur BFI Finance Sudjono menyampaikan kinerja positif tersebut menjadi bekal untuk menghadapi 2023. Di mana perusahaan tetap fokus pada penyediaan solusi keuangan yang bersifat consumer centric.

“Menyesuaikan kebutuhan setiap segmen pasar melalui pengembangan teknologi informasi dan kapasitas digital,” ujarnya.

Selain itu, ada juga PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar kedua terbesar di sektor ini. Kapitalisasi pasarnya pun juga telah meningkat dari Rp 9 triliun di akhir tahun menjadi Rp 9,95 triliun per Rabu (1/3).

Hal tersebut karena harga sahamnya yang juga mengalami peningkatan sepanjang tahun ini sekitar 10,56%. Saat ini, harga saham dari Adira Finance berada di level 9950.

Sama halnya dengan BFI Finance, Adira Finance pun juga memiliki kinerja positif dari laporan keuangannya di 2022. Anak usaha dari grup MUFG ini mencatat laba senilai Rp 1,6 triliun dan naik 32% secara tahunan.

“Perbaikan dan pertumbuhan industri otomotif masih menjadi backbone utama kami,” ujar Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani.

Gani menambahkan fokus perusahaan di 2023 tidak akan hanya fokus pada pembiayaan otomotif, tetapi juga mengharapkan adanya pertumbuhan aset dari kebutuhan non otomotif, seperti kredit multiguna dan produktif, maupun pembiayaan alat berat yang baru dirintis akhir tahun lalu.

“Target kami di 2023, aset tumbuh 15% sejalan dengan penyaluran pembiayaan baru yang naik di kisaran 20% dari tahun lalu,” tambahnya.

Editor: Anna Suci Perwitasari