KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor barang konsumen non-primer
(consumer cyclicals) berlari kencang memasuki semester kedua 2023. Pergerakan saham di sektor ini tercermin dalam IDX consumer cyclicals yang menguat 4,49% sepanjang pekan lalu. Pada awal pekan ini, Senin (10/7), IDX consumer cyclicals melemah 0,52%. Tapi secara akumulasi sektor ini masih tumbuh 7,04% sejak awal tahun 2023. Analis melihat ada dua faktor utama yang mendorong laju saham-saham konsumen non-primer.
Pertama, rotasi sektor. Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto mengamati, momentum rotasi sejauh ini mengarah ke saham konsumen non-primer. Sektor ini memiliki sejumlah segmen seperti komponen otomotif, ritel, media, hingga pariwisata.
William melihat, momentum saat ini terbilang kondusif bagi saham-saham di segmen tersebut. Dia mencontohkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang menjadi katalis penting bagi laju kencang saham emiten komponen otomotif.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.731, BBRI, BBCA, GGRM Paling Banyak Net Buy Asing Hari Ini (10/7) "Tahun lalu yang naik itu saham batubara, lalu di tahun ini melemah, ada profit taking. Kemudian berpindah ke (saham
consumer)
cyclical, kebetulan ada momentum dari sektor otomotif, yang menopang indeks ini," kata William saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/7). Saham emiten terkait otomotif memang mendorong laju sektor
consumer cyclicals. Dari 10 teratas saham pendorong
(leaders) indeks, empat di antaranya diisi oleh saham emiten terkait otomotif. Meliputi PT Dharma Polimetal Tbk (
DRMA), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (
IMAS), PT Gajah Tunggal Tbk (
GJTL), dan PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO). DRMA, IMAS, dan GJTL mampu menguat lebih dari 110% secara
year to date. Sedangkan AUTO melejit 84,70%.
Baca Juga: IHSG Ditutup Naik Pada Awal Pekan, Cek 20 Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas Kedua, normalisasi mobilitas masyarakat di tengah kondisi makro ekonomi yang masih terjaga. Equity Analyst Phillip Sekuritas Indonesia, Helen, memandang hal ini menjadi faktor penting pendorong rotasi sektor mengarah ke saham
consumer cyclicals. Faktor ini membuat momentum penting seperti Idul Fitri dan musim libur sekolah bisa optimal menjadi katalis positif bagi bisnis emiten konsumen non-primer. Pelaku pasar pun mengantisipasi rilis kinerja periode kuartal kedua 2023. "Mobilitas kembali ke masa sebelum pandemi, sektor pariwisata pulih, ekspektasi kinerja positif di kuartal kedua, terutama dengan musim lebaran. Pelaku pasar melihat sektor mana yang akan terdampak dari pemulihan mobilitas masyarakat," sebut Helen.
Baca Juga: IHSG Naik 0,22% ke 6.731 Hari Senin (10/7), ITMG, ADRO, UNTR Top Gainers LQ45 Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey sepakat, faktor tersebut menjadi katalis penting bagi saham konsumen non-primer. Andhika memandang kondisi ini membawa prospek cemerlang terutama bagi emiten ritel. Apalagi dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih terjaga di atas 100 atau pada zona optimistis. Andhika pun memandang ruang untuk melanjutkan penguatan masih terbuka lebar bagi saham
consumer cyclicals. "Transisi (pandemi ke endemi) dan musim libur berkontribusi bagi pertumbuhan sektor
consumer cyclical, dimana terdapat perputaran uang di sana sehingga roda ekonomi pun terus berjalan," kata Andhika.
Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Kembali Naik pada Juni, Ini Pendorongnya Setelah lebaran dan musim liburan, Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia, Cindy Alicia Ramadhania menambahkan faktor lain yang bisa memoles prospek sektor konsumen, yakni sentimen dari tahun politik."Biasanya mengangkat sektor
consumer akibat meningkatnya daya konsumsi masyarakat," ujarnya.
Andhika dan Cindy sama-sama menjagokan saham emiten ritel. Andhika merekomendasikan buy saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) dengan target harga masing-masing di Rp 2.100 dan Rp 630. Kemudian,
hold saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) dengan target harga Rp 740. Sedangkan Cindy memilih saham ERAA dan MAPI dengan target harga masing-masing di Rp 600 dan Rp 2.000. Adapun rekomendasi saham William berasal dari emiten otomotif, ritel, hotel, dan media. Rekomendasinya, buy IMAS, MAPI, PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (
SNLK) dan PT Eastparc Hotel Tbk (
EAST). Lalu, saham PT Surya Citra media Tbk (
SCMA) masih cocok untuk
trading jangka pendek. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati