Terdorong kredit mobil, piutang pembiayaan sederet multifinance ikut naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan statistik terbaru industri pembiayaan yang diunggah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai outstanding bruto dari seluruh objek pembiayaan yang dibiayai leasing hanya mencapai Rp 386,68 triliun per Juni 2021.

Nilai tersebut turun 10,42% (year-on-year/yoy) dari capaian pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 431,67 triliun pada Juni 2020 dan turun 0,8% yoy dari capaian bulan Januari 2021 yang sebesar Rp 390,07 triliun.

Kendati sempat mencatatkan perbaikan nilai piutang pembiayaan (outstanding), namun pada paruh pertama periode 2021 nilainya kembali ke titik terendah. Seperti diketahui, pada bulan April 2021 sempat terjadi perbaikan nilai outstanding industri multifinance dengan menyentuh Rp 389,58 triliun. 


Pendorong utamanya karena permintaan kredit di masa Ramadan dan libur Lebaran, serta awal mulai berlakunya insentif pajak barang mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil baru.

Baca Juga: Kebutuhan pinjaman meningkat, industri keuangan berlomba tawarkan bunga pinjaman mini

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) juga mengaku piutang yang dikelola Perusahaan masih mencatatkan penurunan sebesar 18,1% yoy menjadi Rp 41,3 triliun pada Semester I/2021 yang disebabkan oleh rundown portfolio yang lebih tinggi. Kendati demikian, di sepanjang Semester I-2021, Adira Finance berhasil mencatatkan pembiayaan baru bertumbuh sebesar 17,3% yoy menjadi Rp 11,8 triliun. 

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, pertumbuhan ini seiring meningkatnya penjualan pada industri otomotif, antara lain didukung oleh stimulus insentif pajak (PPnBM) pembelian mobil penumpang baru, aktivitas ekonomi yang mulai membaik, dan adanya efek penjualan dari periode bulan Ramadan.

Hafid menjelaskan, hampir semua portofolio pembiayaan mengalami kenaikan, terutama didominasi oleh segmen pembiayaan mobil baru yang meningkat sebesar 30,1% yoy, kemudian diikuti segmen pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor baru masing-masing meningkat sebesar 23,4% yoy dan 13,3% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami masih menargetkan pembiayaan baru di tahun 2021 tumbuh sebesar 20%-30% dari pencapaian tahun lalu. Hal ini relatif sejalan dengan target dari AISI dan Gaikindo yang masih menargetkan penjualan kendaraan bermotor yang tumbuh double digit pada tahun 2021," ujar Hafid kepada kontan.co.id, Selasa (10/8).

Hafid menyebut, dalam meningkatkan pembiayaan di tahun ini, perusahaan akan terus meningkatkan pangsa pasar di bisnis otomotif, baik mobil maupun sepeda motor, dengan memberikan berbagai program penjualan yang menarik bagi pelanggan baru dan lama serta memperkuat hubungan baik dengan dealer dalam meningkatkan pembiayaan baru.

Baca Juga: Laba bersih Mandala Multifinance (MFIN) tumbuh 54,27% pada semester I-2021

Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, perusahaan juga akan lebih menyelaraskan antara pertumbuhan pembiayaan baru dan pengendalian kualitas aset di tengah lingkungan operasional yang penuh tantangan.

Sementara piutang pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) pada semester I/2021 tercatat tumbuh 17% jika dibandingkan yoy pada Juni 2020. "Pertumbuhan cukup merata di semua segmen baik mobil maupun motor," kata Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Atmadja.

Editor: Tendi Mahadi