Terdorong sentimen PPKM mikro darurat, saham-saham ini bisa dilirik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang lebih ketat bulan depan, tepatnya pada 2-20 Juli 2021. Langkah ini diperlukan untuk mencegah penularan virus corona, mengingat tingginya penambahan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah mencermati, pemberlakuan kebijakan PPKM Mikro Darurat itu diperkirakan akan direspons sesaat oleh pasar. Sebab, melihat kembali ke belakang, sesungguhnya aktivitas masyarakat belum sepenuhnya normal sejak pembatasan aktivitas masyarakat dilakukan tahun lalu. 

"Masyarakat cenderung sudah mulai beradaptasi dengan kondisi yang ada, sehingga dampak dari pembatasan sosial kali ini menurut saya tidak akan sesignifikan seperti tahun lalu hingga indeks turun dalam dan GDP terkontrasksi cukup dalam," ujar Regina kepada Kontan.co.id,  Rabu (30/6). Dia menambahkan, dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 dan PPKM Mikro Darurat, IHSG di bulan Juli 2021 diprediksi bergerak konsolidasi di kisaran 5.900 hingga 6.100.  


Walau dampaknya tidak akan sesignifikan tahun lalu, Regina memperkirakan indikator ekonomi pada periode selanjutnya tetap akan terpengaruh. Misalnya, data penjualan eceran, consumer confidence, serta PMI manufaktur karena dari segi produksi kembali terganggu. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua dan ketiga dimungkinkan akan sedikit meleset dari proyeksi sebelumnya. 

Baca Juga: Penggalangan dana IPO sudah mencapai Rp 6,85 triliun

Di tengah tingginya kasus pandemi Covid-19, beberapa saham justru mendapat sentimen positif. Misalnya saja, saham-saham sektor barang konsumen seperti UNVR, ICBP, INDF, dan MYOR. Begitu pula saham sektor kesehatan seperti KLBF, IRRA, KAEF, dan SAME.

Selain itu, saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo seperti BBCA dan BBRI juga dianggap atraktif. Saham-saham otomotif yang masih tertopang sentimen diskon PPnBM hingga Agustus 2021 seperti ASII dan IMAS juga masih bisa dillirik. 

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama  mencermati, saham perbankan dan saham dengan bidang usaha logistik yang mendapat angin segar dari sentimen PPKM Mikro Darurat. "Beralihnya gaya hidup masyarakat pada belanja online dinilai berdampak pada naiknya kinerja emiten logistik," ungkap Okie kepada Kontan.co.id, Rabu (30/6).

Baca Juga: PPKM mikro darurat akan diterapkan, waspadai saham-saham ini

Sementara itu, saham-saham-saham sektor perbankan diprediksi masih sanggup membukukan kinerja yang lebih baik tahun ini. Ini beriringan dengan membaiknya kualitas kredit yang diikuti dengan pelonggaran aktivitas bisnis. Walau begitu, kinerja kredit masih berpotensi tertekan sebagai dampak dari antisipasi pelaku usaha terhadap ekspansi.

"Untuk sektor perbankan kami masih mempertahankan rating buy di antaranya BBTN buy target Rp 2.120, BMRI buy target Rp 6.525, BRIS buy target Rp 2.600, BBCA buy target Rp 34.450," ujar Okie. 

Baca Juga: Bursa Asia ditutup bervariasi, terjegal data ekonomi global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati